"Tapi setelah itu mau muncul BA berapapun seperti tidak ada pengaruh."
"Sejauh ini yang terpapar itu hanya ringan-ringan saja, namun memang sensitivitas terhadap vaksinnya menurun. Kalau dulu sudah pernah saya sampaikan, penurunannya bisa 30 persen," katanya
Baca: BPOM Setujui Peredaran Paxlovid, Obat COVID-19 Baru dengan Efikasi 89 Persen
Baca: Positivity Rate Covid-19 di RI Tembus 5,12 Persen, Pemerintah Belum Siapkan Rencana Pengetatan
Menurutnya Yuwono, delta lebih ganas, tetapi Omicron lebih cepat menyebar hingga enam kali lipat daripada delta.
"Jadi Mahakuasa itu sudah adil, yang cepat penyebarannya tidak ganas dan yang terbatas ganas."
"Mutasi itu tidak bisa kita ketahui, hanya maha kuasa saja yang tahu. Tapi intinya kita tidak bisa berpacu pada mutasi virus, maka yang paling penting bagaimana imunitas dijaga. Baik imunitas dari dalam maupun luar, dari dalam dengan asupan cukup seperti gizi sedang dari luar dengan vaksin," ungkapnya
(TRIBUNSUMSEL/TRIBUNNEWSWIKI/Ka)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul Mengenal Subvairan Omicron BA.2.75, Berikut Penjelasan Prof Yuwono Biomed