- pilek.
"BA.2.75 bisa memengaruhi orang dengan cara yang sama," ungkap Plummer.
Baca: Kasus Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Tembus 143, Terbanyak di DKI
Baca: Covid-19 Melonjak di Seluruh Eropa, Pakar: Omicron BA.4 & BA.5 Lebih Menular 15 Persen
Bahkan, "Mungkin memiliki gejala yang jauh, jauh, jauh lebih ringan, terutama bagi yang sudah divaksinasi, dibandingkan dengan varian asli."
"Jadi, BA.2.75 akan lebih seperti versi ringan, menurut saya, dari varian Covid-19 masa lalu," lanjutnya.
Tak sampai di situ, BA.2.75 dikatakan juga mempunyai mutasi pada protein lonjakannya yang mirip dengan subvarian Omicron BA.4 serta BA.5
Hal ini dapat membantunya menghindari sistem kekebalan dengan lebih mudah.
BA.2.75 tampaknya memiliki delapan mutasi tambahan yang mungkin memberikan keunggulan dalam hal replikasi dan penyebaran, bahkan dibandingkan dengan BA.4 dan BA.5.
"Begitu BA.2.75 masuk (ke dalam tubuh), itu akan dapat mereplikasi lebih cepat, yang akan memungkinkan kita terkena Covid-19 alih-alih jenis vaksin kita mampu melawannya sepenuhnya," ungkap Plummer.
Sementara itu Bill Morice, MD, PhD, Presiden Mayo Clinic Laboratories menerangkan, jenis mutasi dan perbedaan dalam susunan juga perilaku BA.2.75 tersebut yang dapat menjadi penyebab paling mengkhawatirkan.
"Saya pikir, ketika Anda melihat subvarian atau varian yang memiliki banyak perbedaan dari apa yang telah beredar, maka itu benar-benar menimbulkan kekhawatiran, itu akan cukup berbeda sehingga bisa menyebabkan lonjakan kasus yang unik," kata dia kepada Health.
Lebih lanjut tentang Omicron BA.2.75,
Ahli Mikrobiologi Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed menjelaskan adanya subvairan omicron BA.2.75 yang baru-baru ini juga ditemukan di Indonesia.
"BA itu menunjukkan keluarga besar vairan omicron," kata Yowono saat diwawancarai secara langsung dikediamannya yang ada di Jalan Opi Raya, Selasa (19/7/2022).
Ia pun mencontohkan seperti tangan awalnya satu kemudian cabangnya bisa lima, dari lima bisa cabang lagi dan seterusnya.
"Contoh dulu ada BA1, tapi BA1 tidak terlalu ngetop. Kemudian muncul BA2 dan BA3, tapi yang ngetop BA2 yang dikenal omicron."
"Lalu dalam perjalanannya juga muncul BA4, BA5 dan itu belum reda, sudah muncul lagi subvarian namanya BA.2.75."
"Dengan artian 2 menunjukan kelompok BA2 dan 75 artinya tempat mutasinya diangka-angka tertentu seperti 75 tersebut."
"Kebetulan pertama diidentifikasi di India, dan sebetulnya ini tidak ada masalah sama dengan BA2 sebelumnya. Pada prinsipnya suatu mutasi hanya seram, pada saat level virusnya tapi pada saat dimasyarakat hal yang berbeda," katanya
Menurut Yuwono, BA.2.75 ini sudah dipastikan tidak lebih ganas daripada sebelumnya.
"Hanya saja waktu BA.2 muncul belum ada yang terpapar omicron, makanya omicron begitu nyebarnya."