Apa Itu Strict Parents ? Pola Asuh Otoriter dan Fokus pada Hasil, Cek Apakah Anda Termasuk

Inilah penjelasan terkait apa itu strict parents yang belakangan ini menjadi topik hangat di media sosial terkait pola asuh pada anak


zoom-inlihat foto
HO-TribHO-Tribun-Medanun-MedanHO-Tribun-Medan.jpg
HO / Tribun Medan
Mengenal strict parents, mulai dari ciri-cirinya, dampaknya ke anak, serta cara mengatasinya.


Mereka juga kurang mampu mengatur diri sendiri atau memecahkan masalah saat dewasa.

Karena semua diatur oleh orangtua, maka saat masa anak-anak sampai remaja mereka belum belajar mengatur perilaku mereka sendiri dan keterampilan untuk memecahkan masalah secara efektif. 

Adapun, gaya pola asuh orangtua yang berwibawa (otoritatif) dianggap lebih berhasil daripada orangtua yang otoriter.

Orang tua otoritatif memiliki harapan yang tinggi untuk anak-anak, menetapkan batas, tetapi hangat dan mengayomi.

Gaya pengasuhan ini telah dikaitkan dengan banyak hasil positif bagi anak-anak.

Hal itu karena saat mengasuh anak, orangtua otoritatif akan memiliki hal-hal sebagai berikut.

- Harapan yang masuk akal dan sesuai usia.

- Membantu anak-anak mengembangkan keterampilan mengatasi masalah alih-alih hanya menghukum

- Membantu anak-anak belajar mengelola frustrasi dan situasi yang menyakitkan

- Mendorong anak untuk mandiri

- Mendorong komunikasi terbuka

- Mencontohkan perilaku yang sesuai untuk anak-anak

- Beradaptasi dengan keadaan yang berbeda

- Mendengarkan anak-anak mereka

- Menetapkan batasan yang konsisten

Ilustrasi strict parents
Ilustrasi strict parents (Freepik/master1305)

Pada orang tua otoritatif meski terdengar serupa dengan pola asuh otoriter, namun memiliki hasil yang sangat berbeda, di antaranya yaitu.

- Memiliki hubungan dekat dengan orang tuanya

- Percaya diri dan memiliki harga diri yang tinggi

- Dapat mengelola agresi mereka dengan baik

- Bertanggung jawab dan kooperatif

- Bertanggung jawab secara sosial

- Mengatur diri sendiri

- Menjadi lebih bahagia, lebih sukses, dan lebih mampu dalam berbagai hal

Ciri-ciri Pola Asuh Strict Parents

1. Minim memberikan kasih sayang

Orang tua dengan pola asuh strict parents akan terlihat dingin, jauh dari anak-anak, dan kasar. Mereka minim memberikan kasih sayang.

Mereka tidak jarang berteriak pada anak dan jarang memberi dukungan maupun pujian. Hal itu karena mereka lebih mementingkan disiplin terhadap anak daripada kesenangan dalam pola pengasuhan anaknya.

2. Memberikan tuntutan, namun tidak bersikap responsif

Srict parents memiliki ciri khas otoriter, sehingga kerap memberi banyak peraturan dan tuntutan pada anak di setiap aspek hidup, baik saat anak di rumah maupun di tempat umum.

Peraturan itu umumnya tidak tertulis, beberapa bahkan tidak menyampaikan peraturan tersebut kepada anak. Mereka lebih mengharapkan sang anak memahami dan mengerti peraturan tersebut tanpa diberitahu.

3. Memiliki banyak aturan dan berlebihan

Banyaknya peraturan pada anak yang dilakukan oleh strict parents dinilai berlebihan bagi kebanyakan orang. Misalnya pembatasan jam keluar atau menyusun kegiatan khusus yang dilakukan oleh anak usai pulang sekolah dan lain sebagainya.

4. Tak jarang memberikan hukuman fisik

Umumnya, penganut pola asuh ini tak segan memberikan hukuman fisik pada anak, saat anak dianggap telah melanggar peraturan yang dibuat atau tidak memenuhi ekspektasi orangtua. Hukuman tersebut dapat berupa pukulan, menarik telinga dan masih banyak lagi.

5. Tidak membiarkan sang anak memilih

Adanya sifat otoriter membuat orangtua tidak membiarkan akan untuk memilih atau memberikan pilihan pada anak.

Keputusan yang diberikan kepada anak, umumnya adalah keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. Selain itu, orang tua yang strict atau ketat juga tidak akan mendengarkan opini anak mengenai peraturan-peraturan tersebut.

6. Tidak percaya pada anak

Ilustrasi anak sedih karena disalahkan
Ilustrasi anak sedih karena disalahkan (freepik)

Orangtua penganut gaya pengasuhan ini umumnya cenderung tidak mampu memercayai anak, sehingga anak tak diberikan peluang untuk membuat keputusannya sendiri.

Strict parents tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk membuktikan bahwa ia mampu dan bisa membuat keputusan yang baik dengan pendapat dan opininya sendiri.

7. Kerap mempermalukan anak

Para strict parents umumnya tidak pandang bulu dan akan memperingatkan anak saat anak melakukan kesalahan.

Mereka tak segan mempermalukan anak did epan umum, yang bertujuan agar anak selalu mematuhi peraturan yang mereka buat. Hal ini bagi mereka dianggap mampu memberikan motivasi pada anak dan mendorongnya menjadi sosok lebih baik.

Namun, harapan tersebut tentu akan berbanding terbalik dengan hasil, sebab anak akan merasa minder untuk melakukan sesuatu karena takut dibentak atau dipermalukan di depan umum.

8. Tidak memberikan waktu luang untuk anak

Orang tua dengan pola asuh ini tidak mau memberikan waktu luang untuk anaknya. Mereka akan selalu meminta anak melakukan tugas atau hal-hal sulit lainnya.

9. Enggan memberikan penjelasan kepada anak

Para orangtua strict parents umumnya menginginkan sang anak mampu bersikap baik dan memahami peraturan tidak tertulis yang mereka terapkan.

Namun, strict parents enggan menjelaskan terkait peraturan dan alasan menerapkan aturan tersebut.


(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya/Ka)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved