TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengakhiri invasi ke Ukraina pada 9 Mei.
Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin umat Katholik Paus Fransiskus.
Informasi rencana penyelesaian perang itu didapat Paus Fransiskus pada akhir April lalu.
Paus Fransiskus mendapatkan informasi tersebut melalui Perdana Menteri Hongaria, Victor Orban.
Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin umat Katolik tersebut kepada surat kabar Italia, Corriere della Sera dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Selasa (3/5/2022).
Perlu diketahui, tanggal 9 Mei ini merupakan Hari Kemenangan Rusia atas Nazi Jerman.
"Orban, ketika saya bertemu dengannya, dia mengatakan kepada saya bahwa Rusia punya rencana, bahwa semuanya akan berakhir pada 9 Mei," kata Paus Fransiskus, dikutip dari CNN.
"Ini juga akan menjelaskan kecepatan eskalasi hari ini. Karena sekarang bukan hanya Donbas, ini Krimea, ini Odesa, itu mengambil pelabuhan Laut Hitam dari Ukraina, itu segalanya."
"Tidak ada cukup keinginan untuk perdamaian," kata Paus.
"Saya pesimis, tetapi kita harus membuat setiap gerakan yang mungkin untuk menghentikan perang," imbuhnya.
Masih dalam wawancara yang sama oleh harian Italia Corriere Della Sera, Paus menyinggung “gonggongan NATO di pintu Rusia” dapat mendorong Putin meluncurkan kampanye militer pada 24 Februari.
Baca: Media Rusia: Putin Lebih Suka Perang Nuklir daripada Terima Kekalahan di Ukraina
Baca: Jadi Relawan Perang Ukraina, Mantan Marinir AS Tewas di Medan Pertempuran Melawan Rusia
"Saya tidak bisa mengatakan apakah itu diprovokasi, tapi mungkin ya," kata Paus Fransiskus dikutip Russia Today melansir wawancara media Italia tersebut.
Paus Francis menambahkan, dia meminta pertemuan Putin selama minggu-minggu awal konflik, tetapi masih belum menerima jawaban.
Dia mengatakan dia telah meminta diplomat tinggi Vatikan untuk menghubungi Presiden Rusia guna mengatur pertemuan sekitar tiga minggu setelah operasi militer dilancarkan ke Ukraina.
"Kami belum menerima tanggapan dan kami masih berusaha keras,” katanya kepada surat kabar itu.
"Saya khawatir Putin tidak bisa, dan tidak ingin, mengadakan pertemuan ini saat ini. Tapi bagaimana Anda tidak bisa menghentikan begitu banyak kebrutalan?" imbuh dia.
Paus mengatakan dia sebelumnya telah berbicara dengan pemimpin gereja Kristen Ortodoks Rusia, Patriark Kirill dari Moskow, selama 40 menit melalui Zoom.
Patriark, yang telah membuat komentar yang membenarkan serangan Rusia di Ukraina, tidak bisa menjadi putra altar Putin.
Francis juga mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah meyakinkannya, Putin memiliki rencana mengakhiri perang pada 9 Mei, hari ketika Rusia merayakan Hari Kemenangan 1945 atas Nazi Jerman.
Paus sebelumnya telah dikritik karena tidak secara langsung mengecam Rusia pada hari-hari awal serangan.