TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim sudah memenangkan pertempuran di Kota Mariupol, Ukraina, (21/4/2022).
Putin juga menyatakan kota pelabuhan itu telah "dibebaskan". Namun, Amerika Serikat (AS) membantah klaim ini.
Menurut AS, masih ada sejumlah pasukan Ukraina yang bertahan di Mariupol.
Selain itu, dilaporkan masih terdapat ratusan tentara Ukraina dan warga sipil yang bertahan di kompleks pabrik baja.
Putin memerintahkan pasukannya untuk memblokade kompleks tersebut. Pasukan Ukraina di sana diminta menyerah atau bakal tewas terkena serangan.
Dilansir dari Reuters, Mariupol menjadi medan tempur tersengit antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Kota tersebut menjadi kota yang paling parah terkena serangan selama invasi Rusia ke Ukraina.
Ukraina mengatakan Putin ingin menghindari pertempuran terakhir dengan pasukan Ukraina di Mariupol.
Menurut Ukraina, Putin kekurangan pasukan untuk bisa mengalahkan para pejuang Ukraina.
Baca: Ukraina Siap Lakukan Pertukaran Tawanan Perang demi Bebaskan Warga Mariupol
Ukraina juga meminta bantuan untuk mengevakuasi warga sipil dan tentara yang terluka.
Dalam rapat di Kremlin yang disiarkan di televisi, Putin mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Rusia dan pasukan Rusia.
Putin menyebut pasukan Rusia telah "berhasil menyeleasaikan upaya untuk membebaskan Mariupol".
Dia juga mengatakan pasukan RUsia tidak perlu menyerang pabrik baja tempat pasukan Ukraina bersembunyi.
"Tidak perlu masuk ke pemakaman bawah tanah ini dan merangkak di bawah tanah melewati fasilitas industri ini. Bloklah area industri ini sehingga lalat pun tidak bisa menembusnya," kata Putin dikutip dari Reuters.
Mariupol adalah sebuah kota pelabuhan di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Kota itu berada di antara wilayah yang dikuasai kelompok separatis dan Krimea yang direbut oleh Rusia tahun 2014.
Baca: Pasukan Ukraina Sergap Konvoi Tentara Rusia di Mariupol, Lemparkan Granat & Tembaki Kendaraan
Baca: Zelensky Ancam Akhiri Negosiasi Jika Rusia Singkirkan Pasukan Ukraina Terakhir di Mariupol
Rusia ingin merebut Mariupol karena kota itu sangat penting. Bagi Rusia, Mariupol akan menghubungkan dua wilayah itu saat serangan ke Ukraina timur digencarkan.
Kemenangan ini adalah kemenangan terbesar Rusia sejak pasukannya ditarik mundur dari Ibu Kota Kiev dan Ukraina utara bulan lalu.
Zelenskiy mengatakan Rusia bisa membicarakan sejumlah kemenangan mereka.
Namun, menurut Zelenskiy, pada akhirnya Rusia bakal terusir dari tanah Ukraina.
"Mereka hanya bisa menunda hal tak bisa dihindari, yakni saat ketika para penyerbu akan meninggalkan wilayah kita, termasuk Mariupol, kota yang terus melawan Rusia terlepas dari apa pun yang dikatakan oleh tentara pendudukan," kata Zelenskiy melalui pesan video.
Baca: Sekjen PBB Ajak Putin dan Zelensky Bertemu untuk Bernegosiasi Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina
Mariupol yang sebelumnya berpenduduk 400.000 jiwa telah menjadi medan tempur terbesar dan tersengit.
Tak hanya itu, Mariupol juga disebut sebagai tempat terjadinya bencana kemanusiaan terburuk akibat invasi Rusia.
Ukraina memperkirakan ada puluhan ribu warga sipil yang tewas di Mariupol.
Sementara itu, PBB dan Palang merah mengatakan korban warga sipil setidaknya mencapai ribuan.
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini