Status 'Negara Paling Disukai' yang Dipunyai Rusia Kini Dilucuti oleh Negara G7

Dengan pencopotan ini Moskow akan makin terkucilkan dalam ekonomi global dan perdagangan dunia.


zoom-inlihat foto
Negara-G7.jpg
Wikimedia Commons/ Rijksvoorlichtingsdienst
Para pemimpin negara anggota G7 mengadakan rapat untuk membahas Rusia yang menganeksasi Rusia, 24 Maret 2014.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Negara-negara kaya yang termasuk dalam Group of Seven atau kelompok G7 memutuskan mencabut status "negara paling disukai" yang sebelumnya dipunyai Rusia.

G7 beranggotakan tujuh negara, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

Langkah ini menjadi salah satu sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia yang nekat menyerbu Ukraina.

Dengan pencopotan ini Moskow akan makin terkucilkan dalam ekonomi global dan perdagangan dunia.

G7 bersama anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bersiap menarik kembali keuntungan yang didapat Rusia dari keanggotaannya.

"Kami bersatu dalam tekad kami untuk menegaskan bahwa Presiden Putin dan rezimnya bertanggung jawab atas perang yang tidak bisa dibenarkan dan tidak berdasar yang telah mengucilkan Rusia dari dunia," demikian pernyataan kelompok tersebut dikutip dari The Guardian, (12/3/2022).

Dengan demikian, akan ada bea yang dikenakan kepada barang-barang Rusia, seperti vodka dan yang lainnya.

Bea itu bakal menaikkan harga barang-barang sehingga jumlah perdagangan menjadi berkurang.

Selain itu, munculnya sanksi dalam bentuk bea ini akan meningkatkan tekanan terhadap Kremlin.

Baca: Rusia Gencarkan Serangan Udara ke Kota-Kota di Kawasan Ukraina Barat

Baca: Imbas Invasi Rusia, 9 WNI di Chernihiv Ukraina Tertahan dan Berlindung di Bungker Pabrik

Taktik seperti ini juga pernah dikeluarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump untuk menekan Cina di tengah perselisihan di antara kedua negara itu.

"Dunia yang bebas ini maju bersama untuk melawan Putin," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021. (MARTIAL TREZZINI / POOL / AFP)

Di bawah aturan perdagangan dunia, Most Favoured Nation (MFB) melibatkan dua negara yang bersepakat untuk mencapai autran dagang paling efektif.

Keduanya akan menurunkan bea dan menaikkan impor sebanyak mungkin yang diizinkan.

Biden mengatakan negara-negara yang mewakili setengah dari ekonomi dunia kini menarik kembali keuntungan atau manfaat yang dimiliki Rusia.

Bagi AS langkah itu tidak berdampak besar karena AS hanya mengimpor barang Rusia dalam nilai yang relatif sedikit, yakni kurang dari $30 miliar tahun lalu.

Baca: Rusia Tuding Ukraina Punya Program Senjata Biologis, PBB: Tak Ada Buktinya

Namun, bagi negara-negara Eropa langkah itu akan berdampak jauh lebih besar karena Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar bagi Rusia.

Rusia dilaporkan mengekspor barang senilai 95,3 juta euro kepada negara-negara Eropa tahun lalu.

Lebih dari 70 persennya adalah minyak dan produk pertambangan.

Kendati demikian, perdagangan Rusia dengan Inggris dalam hal minyak dan gas relatif kecil.

G7 juga mengatakan akan mencegang Rusia memperoleh layanan pembiayaan dari lembaga keuangan multilateral.

Lembaga tersebut antara lain Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan.

Baca: Rusia Serang Rumah Sakit, Presiden Ukraina: Bukti Genosida Sedang Terjadi, Melampaui Kekejaman

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved