TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak 151 siswa di dua SMP Negeri Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terpapar Covid-19.
Hal tersebut diketahui setelah dilakukannya rapid test antigen massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Senin (20/9/2021).
Temuan tersebut dinilai sangat mengejutkan.
Pasalnya, pada pekan ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berencana untuk memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk jenjang SD dan SMP.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi pun menghentikan seluruh proses persiapan PTM yang telah berjalan selama beberapa pekan.
“Untuk sementara waktu proses persiapan PTM di Kabupaten Purbalingga diberhentikan sampai ada evaluasi lebih lanjut,” katanya kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).
Dyah mengaku, pemerintah akan membuat standard operating procedure (SOP) untuk PTM yang akan datang, seperti mengutip Kompas.com.
Sementara itu, terkait uji coba PTM, hampir seluruh sekolah di Purbalingga mengajukan diri dan telah menggelar rapid test antigen massal untuk siswanya.
“Di SMPN 4 Mrebet ini juga menggelar rapid test antigen untuk uji coba PTM,” ujar Dyah.
Baca: Ribuan Orang Positif COVID-19 Tetap Berkeliaran di Bandara, Stasiun, Restoran, Hingga Mall
Baca: Dipastikan Pusat Perbelanjaan Makin Aman Usai Kasus Ribuan Orang Positif COVID-19 Ditolak Masuk Mall
Sejumlah Siswa Jalani Isolasi Terpusat
Langkah penanggulangan Covid-19 masih dipersiapkan, termasuk skenario isolasi terpusat di sekolah.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno, pihaknya masih menggali informasi dan klarifikasi dari Kepala SMPN 4 Mrebet Purbalingga.
Baca: Viral Mahasiswa Ujian Skripsi meski Positif Covid-19, Tetap Jalani Sidang demi Orang Tua
Baca: 5 Anggotanya Positif Covid-19, ENHYPEN Dikonfirmasi Batal Tampil di KCON:TACT HI 5
“Pembelajaran tatap muka (PTM) kan sebenarnya juga belum berjalan, apa itu kucing-kucingan atau bagaimana, ini yang masih akan kami cari tahu dari kepala sekolahnya,” kata Joko saat dikonfirmasi, Selasa (21/9/2021).
Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono menyebut, sebelum adanya keputusan Satgas Covid-19, SMPN 4 Mrebet sempat memulai PTM.
“Sudah berlangsung (PTM) selama satu-dua minggu, terus ada yang bergejala dan banyak yang mengalami hal serupa, demam, flu,” kata Hanung.
Karena temuan tersebut, kepala sekolah pun berinisiatif untuk menghubungi dinkes untuk melakukan rapid test antigen secara massal.
Dari 350 sampel usap, sebanyak 90 siswa menunjukkan hasil positif Covid-19.
Pada hari yang sama, 61 siswa SMPN 3 Mrebet Purbalingga juga dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Viral, Kertas Bekas Hasil Swab PCR Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan di Depok
Baca: Anggota DPR yang Positif Covid Dapat Fasilitas Isolasi Mandiri di Hotel, Biaya Ditanggung Pemerintah
“Hari ini kami putuskan isolasi terpusat di gedung sekolah,” ujar Hanung, Selasa (22/9/2021).
Hanung mengungkapkan isolasi terpusat dilakukan guna mengantisipasi terjadinya klaster baru penularan Covid-19 di Purbalingga.
“Opsinya hanya isolasi terpusat, tidak ada isoman, 90 kalau dibuat pohon faktor jadi ledakan klaster. Kami tidak mau ambil risiko itu,” ujarnya
Ia menerangkan ratusan siswa akan menjalani isolasi selama 13 hari terhitung hari ini, Selasa (22/9/2021).
Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga masih melakukan sosialisasi kepada wali murid agar tidak muncul penolakan.
“Hampir semua pasien tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan. Kami menyiagakan tenaga medis lengkap dengan fasilitasnya agar seluruh siswa dapat terpantau,” ujarnya, mengutip Kompas.com.
Ratusan siswa tersebut, lanjut Hanung, nantinya menjalani tes swab PCR.
Dari hasil PCR itu, Satgas Covid-19 akan melacak kontak erat hingga lingkungan keluarga siswa.
Baca: Viral Video Satpam Tunjukkan Air Keran Positif Covid-19 setelah Dicek Pakai Alat Rapid Test
Baca: Gibran Rakabuming Raka Masih Bekerja Meski Positif Covid-19: Pelayanan Publik Tidak Putus
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Lihat selengkapnya terkait berita Covid-19 di sini