Donny menambahkan, menurut hasil gelar perkara, CRB langsung ditetapkan sebagai tersangka. Ia saat ini ditahan di Polrestabes Semarang.
"Pelaku ditetapkan tersangka saat gelar perkara kemarin sore (Selasa, 7 September 2021, red)," ujar dia.
Hingga kini, saksi yang diperiksa baru satu orang, yaitu teman korban yang diboncengkan saat kejadian.
Donny menyebut pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa teman-temannya yang dimintai tolong dalam grup WhatsApp.
"Rencana kami akan kembangkan teman-temannya yang saat itu dimintai tolong melalui grup WhatsApp," katanya.
Baca: Kasus Penipuan Penerimaan Taruna Akpol Terbongkar, Pelaku Kantongi Uang Korban hingga Rp1 Miliar
Tanggapan Kemenhub
Mengenai meninggalnya seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut angkat suara.
Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Antoni Arif Priadi, menyatakan tindak kekerasan tersebut terjadi di luar lingkungan kampus karena hingga saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online.
Arif pun turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian tersebut.
Pihaknya memastikan tidak menolerir tindak kekerasan yang terjadi dan menyerahkan proses penyelesaian masalah tersebut sepenuhnya kepada pihak berwajib.
“Kami tidak mentolerir segala tindak kekerasan dalam bentuk apapun yang terjadi di lingkungan kampus Kementerian Perhubungan."
"Selanjutnya kami menyerahkan hal ini kepada pihak Polresta Semarang untuk dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Arif menuturkan pihaknya sejak awal telah memberikan arahan kepada seluruh pengelola sekolah untuk selalu menerapkan prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
Baca: Kasus Dua Siswa SMA Taruna Tewas, Gubernur Sumsel Herman Deru Beri Sanksi Pembekuan Setahun
Oleh karena itu, pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap pihak sekolah yang lalai.
"Atas kejadian ini, BPSDM Perhubungan akan segera mengambil langkah terhadap sekolah yang lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga terjadi tindak kekerasan," katanya.
Saat ini BPSDM Perhubungan melalui PIP Semarang, kata Arif, sudah berkoordinasi secara langsung dengan pihak keluarga korban.
Ia menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses mulai dari penanganan di rumah sakit hingga pemakaman almarhum.
Baca: Korban MOS SMA Taruna Indonesia Palembang Bertambah, Wiko Jerianda Harus Menjalani Operasi Perut
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Lihat selengkapnya terkait berita penganiayaan oleh taruna di sini