Taruna PIP Semarang Tewas di Tangan Senior, Bermula dari Senggolan Motor di Jalan

Seorang taruna PIP Semarang tewas di tangan seniornya. Peristiwa ini berawal dari senggolan motor di jalan.


zoom-inlihat foto
Lokasi-kejadian-pemukulan-berujung-maut-taruna-PIP-Semarang-oleh-senior.jpg
Tribun Jateng
Lokasi kejadian pemukulan berujung maut taruna PIP Semarang oleh senior di Jalan Tegalsari Barat Raya, RT 2 RW 13,Candisari, Kota Semarang, Selasa (7/9/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dilaporkan tewas di tangan seniornya sendiri.

Korban berinisial ZM (20) merupakan warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pelakunya diketahui berinisial CRB (23).

Tewasnya taruna tersebut bermula saat korban tidak sengaja menyenggol pelaku saat berada di luar pendidikan tempat keduanya belajar, seperti megutip Tribunnews.com.

Kronologi

Peristiwa penganiayaan taruna berusia 20 tahun itu terjadi di luar kampus.

Tepatnya berada di Jalan Tegalsari Barat Raya, Kota Semarang, Senin (6/9/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, mengutip dari TribunJateng.com.

Kala itu, korban berboncengan bersama seorang temannya melintas di pertigaan lokasi kejadian.

Mereka kemudian berpapasan dengan pelaku.

Lokasi kejadian pemukulan berujung maut taruna PIP Semarang oleh senior di Jalan Tegalsari Barat Raya, RT 2 RW 13,Candisari, Kota Semarang, Selasa (7/9/2021).
Lokasi kejadian pemukulan berujung maut taruna PIP Semarang oleh senior di Jalan Tegalsari Barat Raya, RT 2 RW 13,Candisari, Kota Semarang, Selasa (7/9/2021). (Tribun Jateng)

Baca: Kronologi Taruna PIP Tewas di Tangan Senior, Kemenhub Akan Lakukan Investigasi

Saat berpapasan, mereka pun bersenggolan antara motor korban dengan motor pelaku.

Sontak mereka semua berhenti. Pelaku pun lantas menegur dan menasihati korban.

Namun, kemudian pelaku melakukan pemukulan terhadap korban hingga terjatuh dan tak sadarkan diri.

Korban sebelumnya sempat dilarikan ke RS Roemani, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Pelaku Ditetapkan sebagai tersangka

Setelah peristiwa tersebut, Polrestabes Semarang menerima laporan tentang insiden penganiayaan.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, pun membenarkan hal tersebut.

"Kami mendapat informasi bahwa telah terjadi dugaan penganiayaan menyebabkan kematian," katanya, Rabu (8/9/2021).

Donny menegaskan bahwa setelah kejadian itu, CRB resmi ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami menerbitkan sendiri Laporan Polisinya. Untuk autopsi belum bisa kami lakukan," kata Donny.

"Tapi, kami mempunyai bukti visum luar dari dokter," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.

Donny menambahkan, menurut hasil gelar perkara, CRB langsung ditetapkan sebagai tersangka. Ia saat ini ditahan di Polrestabes Semarang.

"Pelaku ditetapkan tersangka saat gelar perkara kemarin sore (Selasa, 7 September 2021, red)," ujar dia.

Hingga kini, saksi yang diperiksa baru satu orang, yaitu teman korban yang diboncengkan saat kejadian.

Donny menyebut pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa teman-temannya yang dimintai tolong dalam grup WhatsApp.

"Rencana kami akan kembangkan teman-temannya yang saat itu dimintai tolong melalui grup WhatsApp," katanya.

Baca: Kasus Penipuan Penerimaan Taruna Akpol Terbongkar, Pelaku Kantongi Uang Korban hingga Rp1 Miliar

Tanggapan Kemenhub

Mengenai meninggalnya seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut angkat suara.

Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Antoni Arif Priadi, menyatakan tindak kekerasan tersebut terjadi di luar lingkungan kampus karena hingga saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online.

Arif pun turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian tersebut.

Pihaknya memastikan tidak menolerir tindak kekerasan yang terjadi dan menyerahkan proses penyelesaian masalah tersebut sepenuhnya kepada pihak berwajib.

“Kami tidak mentolerir segala tindak kekerasan dalam bentuk apapun yang terjadi di lingkungan kampus Kementerian Perhubungan."

"Selanjutnya kami menyerahkan hal ini kepada pihak Polresta Semarang untuk dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Arif menuturkan pihaknya sejak awal telah memberikan arahan kepada seluruh pengelola sekolah untuk selalu menerapkan prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Baca: Kasus Dua Siswa SMA Taruna Tewas, Gubernur Sumsel Herman Deru Beri Sanksi Pembekuan Setahun

Oleh karena itu, pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap pihak sekolah yang lalai.

"Atas kejadian ini, BPSDM Perhubungan akan segera mengambil langkah terhadap sekolah yang lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga terjadi tindak kekerasan," katanya.

Saat ini BPSDM Perhubungan melalui PIP Semarang, kata Arif, sudah berkoordinasi secara langsung dengan pihak keluarga korban.

Ia menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses mulai dari penanganan di rumah sakit hingga pemakaman almarhum.

Baca: Korban MOS SMA Taruna Indonesia Palembang Bertambah, Wiko Jerianda Harus Menjalani Operasi Perut

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)

Lihat selengkapnya terkait berita penganiayaan oleh taruna di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved