Ashraf Ghani Bantah Kabur dari Afghanistan Bawa 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang

Ashraf Ghani membantah dirinya kabur dari Afghanistan dengan membawa segudang uang, ketika Kabul dikepung oleh milisi Taliban.


zoom-inlihat foto
presiden-afghanistan-ashraf-ghani-1.jpg
PRESS OFFICE OF PRESIDENT OF AFGHANISTAN / AFP
Sebuah foto resmi yang diambil pada 7 Agustus 2020 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan, memperlihatkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberi isyarat jari telunjuk saat ia berbicara pada hari pertama pertemuan akbar majelis Loya Jirga di Aula Loya Jirga di Kabul. Ribuan warga Afghanistan memulai pertemuan selama tiga hari di Kabul pada 7 Agustus untuk memutuskan apakah akan membebaskan sekitar 400 tahanan Taliban.


Sebab, manusia berhamburan di jalanan, pengendara mobil sudah tak lagi mengikuti aturan.

Dirinya mengingat adanya maklumat siaga 1 yang dikeluarkan pihak keamanan terbit sebelum jam makan siang, sekitar pukul 10 pagi.

Dalam beberapa menit kemudian, kota Kabul sudah penuh sesak dengan kendaraan hingga tak bisa bergerak.

"Kami mau langsung balik (pulang) itu, di jalan-jalan sudah belingsatan semuanya, mobil sudah ngebut sekencang-kencangnya enggak ngikutin arus jalan," cerita dia kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan, melalui sambungan telepon.

"Orang di jalan dengan berbagai macam buntelan yang mereka bawa," sambung dia.

Baca: Mengenal Kelompok Militan Taliban dan Alasan Mengapa Ingin Kuasai Afghanistan

Baca: Kronologi Jatuhnya Afghanistan: Dimulai dari Hengkangnya Pasukan AS hingga Direbut Taliban

Sebelum penguasaan oleh Taliban, ia menuturkan kekacauan mulai terasa beberapa hari sebelumnya.

Antrean warga mengular di sejumlah mesin ATM, juga di bank-bank.

Mereka beramai-ramai menarik uang dari rekening masing-masing.

"Beberapa tempat penjualan bahan pokok atau sembako banyak yang tutup, harga juga naik," kata dia menceritakan kondisi di Kabul.

 "Saya 15 (Agustus) pagi masih berangkat bekerja dan melihat situasi di jalan yang luar biasa dari apa-apa yang saya pernah lihat di tahun-tahun sebelumnya, atau selama Juli," ungkap dia lagi.

"Semua turun ke jalan untuk kabur menyelamatkan diri, tapi mau menyelamatkan diri ke mana?"

Ia dan rekan-rekannya mengaku khawatir akan muncul kembali kekerasan puluhan tahun silam setelah kekuasaan kembali jatuh ke tangan Taliban.

"Begitu tahu pasukan Taliban ada di batas pinggir Kota Kabul, bukan cuma kami aja yang panik, semua, seluruh penduduk panik," paparnya.

"Bayangin, Kabul itu jalan-jalannya tidak beraturan, jalan-jalan kecil, jalan besar juga semrawut, jalannya juga tidak bagus. Semua turun ke jalan untuk kabur menyelamatkan diri. Tapi sebenarnya mau menyelamatkan diri ke mana? Sekeliling Kota Kabul itu sudah dikuasai sama Taliban," ucap dia lagi.

Pejuang Taliban dan penduduk setempat duduk di kendaraan humvee Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di sebuah jalan di provinsi Jalalabad pada 15 Agustus 2021.
Pejuang Taliban dan penduduk setempat duduk di kendaraan humvee Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di sebuah jalan di provinsi Jalalabad pada 15 Agustus 2021. (AFP)

Setelah merebut ibu kota dan menduduki Istana Kepresidenan, pasukan Taliban kemudian melakukan patroli ke rumah-rumah penduduk.

"Ya memang sih kami dicek tiap rumah, diketok pintunya, 'bagaimana kondisinya kalian? Baik, sehat? Pihak laki-lakinya di sini apa pekerjaannya?'," ungkap dia sambil menirukan.

"Mungkin mereka (Taliban) akan mencari tahu apakah penghuni yang mereka patroli itu adalah bagian dari personel pemerintah, kayak gitu," sambung dia.

Kemudian, milisi Taliban juga melucuti senjata polisi di kantor-kantor kedutaan, perwakilan asing dan, kantor badan internasional lain.

Penjagaan yang semula dilakukan personel bersenjata dari Diplomatic Protective Services (DPS) milik Afghanistan, kini semuanya digantikan oleh milisi Taliban

"Yang menjaga di luar pagar itu sudah bukan lagi DPS, sudah personel Taliban. Kelihatan sih bedanya, tampang-tampangnya sudah pejuang Taliban semua," paparnya.

Baca: Afghanistan

Baca: Kabul





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved