"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada COVID,"
"Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang,"
"Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah 2 kali lari dari RS," tutur Hadi.
Hadi mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga dan warga kampung atas peristiwa itu.
"Warga yang ikut mengamankan saat itu juga sudah diambil keterangan untuk klarifikasi kejadian video yang viral tersebut," jelasnya.
Dirawat di RS
Dikutip dari Instagram @torang.14, Anggota DPRD Toba Torang Sitorus menginformasikan kondisi Salamat Sianipar di rumah sakit.
Salamat Sianipar yang terkonfirmasi covid-19 sudah menjalani isolasi di rumah sakit.
Dalam video yang diunggah Torang, terlihat tangan dan kaki Salamat Sianipar diikat saat berbaring di kasur.
Dijelaskan Torang, hal itu dilakukan demi mencegah Salamat Sianipar kabur dan menyakiti dirinya sendiri.
"Beliau diikat karna ditakutkan beliau dapat kabur kembali. Dan karna beliu mau memukul dirinya sendiri yg dapat membayakan nyawanya,"
Menurutnya, masalah tersebut kini sudah ditangani oleh pihak berwajib.
"Kita tunggu saja hasilnya," tulisnya.
Selain itu dijelaskan Bupati Toba, Sianipar akan mendapat penanganan khusus karena memiliki gejala depresi.
Baca: Termometer
Baca: Viral Pasien Covid-19 Dipukuli Warga Pakai Bambu Layaknya Binatang, Ditolak saat Lakukan Isoman
(TribunnewsWiki.com/Rest, TribunJakarta.com/Siti Nawiroh)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Viral Video Warga Diduga Aniaya Pasien Covid-19, Pemkab Buka Suara: Bukan Kekerasan, Mereka Peduli