Tari Cokek

Tari Cokek adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Betawi.


zoom-inlihat foto
tari-cokek-3.jpg
Tribunnews/Jeprima
Sekitar 400 orang saat mengikuti flashmob Tari Cokek di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2019). Kegiatan Flashmob tarian Cokek karena munculnya kegelisahan atas isu yang beredar soal keseragaman atas nama golongan tertentu. Padahal Indonesia punya budaya yang sangat baik dan harus ditampilkan sekaligus untuk melestarikan dan meluruskan makna tarian tersebut.

Tari Cokek adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Betawi.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKICOM - Tari Cokek adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Betawi.

Sejak abad ke 20 tarian ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Betawi dengan China.

Tari Cokek biasanya ditarikan dengan iringan gambang kromong.

Kata Cokek berasal dari bahasa China "cukin", yaitu selendang yang panjangnya kurang dari satu meter yang dipakai oleh para penari wanita untuk menggaet pasangannya. (1) 

Baca: Tarian Jawa

tari cokek 1
Tari-tarian khas Betawi ditampilkan pada pembukaan Pasar Seni Jakarta di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/11/2013).

  • Sejarah #


Dahulu tari Cokek dikembangkan oleh para tuan tanah China sampai menjelang Perang Dunia (PD) II.

Kelompok tari tersebut masih dimiliki oleh orang-orang China peranakan.

Ada pula yang mengartikan "cokek" sebagai penyanyi yang merangkap penari dan biasanya cokek dipanggul untuk memeriahkan suatu hajatan, saat kenduri, atau perayaan.

Para Cokek disamping menyemarakan suasana pesta dengan nyanyian dan tarian, mereka juga membantu para tamu dalam perjamuan, seperti menuangkan minuman, menambah nasi atau lauk pauk dengan sikap luwes.

Pada perkembangan selanjutnya, cokek diartikan sebagai tarian pergaulan yang diiringi oleh orkes gambang kromong dengan penari-penari wanita yang disebut wayang cokek.

Para tamu diberi kesempatan untuk ikut menari bersama, berpasangan dengan para cokek. Orang-orang Betawai menyebutnya "ngibing cokek".

Selama ngibing biasanya mereka juga sambil minum-minuman keras untuk menambah semangat menari.

Para penari cokek belajar menari dari sejumlah guru tari yang khusus didatangkan dari China.

Tak heran bila tarian cokek didominasi gerakan tarian China.

Pada zaman dulu yang menari adalah perempuan belai yang menjadi budak.(1)

Baca: Tari Caping Ngancak

tari cokek 2
Sekitar 400 orang saat mengikuti flashmob Tari Cokek di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2019). Kegiatan Flashmob tarian Cokek karena munculnya kegelisahan atas isu yang beredar soal keseragaman atas nama golongan tertentu. Padahal Indonesia punya budaya yang sangat baik dan harus ditampilkan sekaligus untuk melestarikan dan meluruskan makna tarian tersebut.

  • Gerakan #


Tari Cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan.

Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya Tiongkok, penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek.

Tari Cokek mirip sinetron dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah.

Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya.

Wawayangan menjadi pembukaan dalam tari Cokek.

Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kromong.

Rentangan tangannya setinggi kepala seirama gerakan kaki.

Setelah itu mereka mengajak tamu menari bersama dengan mengalungkan selendang.

Pertama-tama kepada tamu yang dianggap paling terhormat.

Bila yang disertai selendang itu bersedia ikut menari, maka mulailah mereka menari berpasang-pasangan.

Tiap pasangan berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan.

Adakalanya pasangan-pasangan itu saling membelakangi. Kalau tempatnya cukup leluasa biasa pula ada gerakan memutar dalam lingkaran. (2) 

Baca: Tari Lenggang

  • Fungsi #


Tari Cokek merupakan salah satu bentuk tari pergaulan masyarakat Betawi sebagai perpaduan antara nilai-nilai kebudayaan Betawi dengan masyarakat luar.

Tari Cokek dipertunjukan pada perayaan pernikahan, selamatan keluarga, atau hiburan lainnya.

Sebagai hiburan kesenian yang bersifat pergaulan, tari Cokek cukup populer dan berkembang di Jakarta dan daerah sekitarnya seperti Bekasi dan Tangerang.

Sekarang tari Cokek tidak hanya di dominasi oleh warga keturunan China saja, tapi juga warga pribumi yang berbaur dengan warga keturunan China baik sebagai pemain dalam group seni atau sebagai penonton. (1)

Baca: Tari Keurseus

  • Busana #


Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna.

Ada berbagai macam warna selendang yang ada, seperti merah, hijau, ungu, kuning, merah muda, biru dan sebagainya.

Di ujung sebelah bawah celana panjang biasa diberi hiasan dengan kain berwarna yang serasi.

Selembar selendang panjang terikat pada pinggang dengan kedua ujungnya terurai ke bawah rambutnya tersisir rapih licin ke belakang. (2)

Rambut penari tersisir rapi ke belakang. Ada juga yang dikepang kemudian disanggulkan dengan bentuk tidak terlalu besar, lalu dihias dengan tusuk konde bergoyang-goyang.

Kemudian diberi hiasan benang wol yang dikepang atau dirajut. Menurut istilah setempat disebut "burung hong".

Burung hong menurut istilah berasal dari pembasteran kata "feng huang" yang berasal dari bahasa Hakka, China Daratan.

Feng huang adalah burung mitologis, semacam burung pheonix yang dipercaya sebagai burung pembawa keberuntungan. (1)

Baca: Tari Jlantur

(Tribunewswiki.com/ Husna)



Asal Betawi
Jenis Tarian Tradisional
Fungsi Tari Cokek dipertunjukan pada perayaan pernikahan, selamatan keluarga, atau hiburan lainnya.
   


Sumber :


1. www.kompas.com
2. id.wikipedia.org


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved