TRIBUNNEWSWIKI.COM - Vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum dibuka mulai bulan Juli 2021.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi umum dibuka di 33 provinsi.
Berikut cara mendaftar vaksinasi umum.
1. Mendaftar secara daring
Masyarakat yang ingin menjalani vaksinasi perlu mendaftar secara daring pada laman dinas kesehatan setempat.
"Bisa melalui website dinas kesehatan, atau bisa juga melalui aplikasi loket.com. Pada dasarnya cara pendaftaran sama seperti saat ini. Tidak ada yang berubah," ujar Nadia, Rabu (23/6/2021), dikutip dari Kompas.
Setelah mendaftar, mereka dapat mengecek status pendaftaran melalui aplikasi PeduliLindungi.
Baca: Pemerintah Tingkatkan Target Vaksinasi Covid-19 Jadi 1 Juta Dosis per Hari Mulai Juli
2. Mendaftar secara langsung
Masyarakat juga bisa mendaftar secara langsung dengan mengikuti kegiatan vaksinasi secara walk in.
Mereka yang ingin mendaftar vaksinasi harus berusia 18 tahun ke atas.
"Lalu membawa e-KTP setempat. Kalau tidak, disertai surat keterangan domisili," kata Nadia.
Lokasi
Dikutip dari Kompas, berikut sejumlah lokasi yang menerima vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum
- Puskesmas
- Sentra vaksinasi Covid-19
- Acara vaksinasi massal
- Rumah sakit, tak hanya RS yang mengadakan vaksinasi gotong-royong, tetapi juga bisa di RS swasta
Baca: 10 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Akan Diproduksi oleh PT Bio Farma
Tips sebelum divaksin
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mengatakan terdapat beberapa tips atau kiat yang bisa dilakukan sebelum seseorang menjalani vaksinasi Covid-19.
"Pertama, prinsipnya, kita pastikan dulu kondisi badan. Artinya kita pastikan tubuh dalam kondisi sehat," ujar Budi seperti dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (27/2/2021).
Kedua, harus dipastikan tidak dalam kondisi mengantuk atau kelelahan. Ketiga, sebelum divaksinasi sebaiknya sarapan terlebih dulu.
"Keempat, hindari juga kondisi stress agar tidak memicu maag atau gejala-gejalanya," kata Budi.
Kelima, apabila jadwal kerja padat dan mengharuskan begadang, sebelum disuntik vaksin, orang harus tidur terlebih dulu.
Keenam, bagi perusahaan, Budi mengimbau agar memperhatikan jadwal kerja dan kondisi kesehatan karyawan sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Baca: Agnez Mo Bangun Klinik Untuk Vaksinasi Covid-19 Gratis, Aksinya Banjir Pujian Netizen
"Jadi perusahaan harus memperhatikan kondisi karyawan sebelum jadwal penyuntikan. Jangan sampai kelelahan atau kondisi menurun sebab jadi berpotensi risiko untuk kesehatan," ungkapnya.
Budi juga mengingatkan apabila tubuh sedang dalam kondisi tidak fit karena flu biasa, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap harus ditunda.
Alasannya, tubuh sedang dalam kondisi tidak fit akibat virus influenza.
"Padahal untuk vaksinasi Covid-19, kita memerlukan tubuh yang fit sehingga antibodi bisa melawan virus," katanya.
"Apabila tubuh sedang drop, lalu bagaimana antibodi akan terbentuk untuk melawan virus?" tambahnya.
Mulai Juli
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas akan dibuka secara luas mulai Juli 2021.
Dengan demikian, Budi memastikan pelaksanaan vaksinasi untuk umum ini tidak hanya di DKI Jakarta.
Baca: Budi Gunadi Sadikin
Baca: 11 Anggota DPR dan 35 Staf Positif Covid-19, Gus Muhaimin: meski Sudah Divaksin, Wajib Patuhi Prokes
Menurut Budi, pertimbangan vaksinasi untuk umum dibuka secara lebih luas di berbagai daerah disebabkan vaksin Covid-19 saat ini telah tersedia dalam jumlah banyak sehingga stok yang ada harus cepat dihabiskan.
"Pertimbangan Juli dibuka di semua daerah, karena ini (vaksin) sudah datang banyak, jadi harus cepat dihabiskan," kata Budi.
Meski vaksinasi dibuka untuk umum, pemerintah mengharapkan masyarakat umum dapat mengajak lansia agar ikut serta divaksinasi.
Pasalnya, kata Budi, saat ini sangat sulit untuk mengajak lansia mau divaksin Covid-19.
Budi mengungkapkan pengaruh media sosial sangat besar kepada lansia. Lansia jadi enggan atau takut divaksin karena informasi vaksin tidak halal, vaksin tidak baik untuk warga berusia lanjut, ataupun informasi lain.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sudah menerima 104.728.400 dosis vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Jumlah tersebut adalah bagian dari 426,8 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah diamankan melalui berbagai pendekatan bilateral dan multilateral.
Dengan adanya ketersediaan vaksin yang ada, Presiden meminta agar program vaksinasi Covid-19 bisa dipercepat.
(Tribunnewswiki/Tyo/Tribunnews/Hasanudin Aco)
Baca berita lainnya tentang vaksinasi Covid-19 di sini.