TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sebanyak 10 juta dosis vaksin covid-19 produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk tiba di Indonesia, Minggu (20/6/2021) siang.
Bahan baku vaksin tersebut datang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten.
Dengan kedatangan vaksin ini, maka jumlah total vaksin yang telah diterima Indonesia saat ini adalah sebanyak 104.728.400 dosis.
Jumlah ini terdiri dari vaksin produksi Sinovac sebanyak 94,5 juta dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm 2 juta dosis.
Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menjelaskan, bahan baku vaksin tersebut akan diproduksi oleh Bio Farma.
Baca: Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-60, Jubir Sebut Tak Ada Agenda Khusus untuk Merayakannya
Baca: Agnez Mo Bangun Klinik Untuk Vaksinasi Covid-19 Gratis, Aksinya Banjir Pujian Netizen
“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan lagi 10 juta bulk vaccine, untuk diproduksi oleh Bio Farma menjadi vaksin COVID-19,” ujar Oscar Primadi dalam keterangan persnya menyambut kedatangan vaksin tersebut, Minggu.
Bahan baku yang telah tiba di Tanah Air ini kemudian akan didistribusikan ke seluruh Indonesia setelah terlebih dahulu diproses menjadi vaksin jadi oleh PT Bio Farma.
Oscar menegaskan, pemerintah terus melakukan upaya untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang tengah digulirkan pemerintah saat ini.
Untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity pemerintah menargetkan untuk melakukan vaksinasi kepada sekitar 70 persen dari jumlah populasi penduduk.
Baca: WHO Beri Izin Darurat 6 Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan, Satu di Antaranya Ada Sinovac
Baca: 400.000 Vaksin AstraZeneca di DKI Jakarta Akan Kedaluwarsa Akhir Juni
“Pemerintah selalu hadir dalam rangka mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin COVID-19 ini.
Upaya-upaya ini tentunya kita lakukan dalam rangka penyediaan dalam bentuk pendekatan bilateral, multilateral, maupun eksplorasi daripada produk-produk dalam negeri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Oscar menegaskan pemerintah hanya menyediakan vaksin yang teruji aman dan bermutu.
Ketiga vaksin yang saat ini digunakan yaitu produksi Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm juga telah masuk ke dalam emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca: AstraZeneca
Baca: Pfizer Indonesia
“Vaksin yang disediakan atau yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini adalah vaksin yang memang sudah teruji dari sisi pemenuhan dari aspek-aspek keamanan, aspek efikasi, maupun dari hal mutunya.
Ini ditandai dengan adanya penerbitan emergency use authorization ataupun izin edar dari produk vaksin tersebut,” ujarnya.
Oscar optimistis tambahan vaksin ini akan mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat guliran vaksinasi COVID-19 saat ini.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, tetap tentunya menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker,” pungkasnya.
Simak berita lainnya mengenai vaksin covid-19 di sini
(Tribunnewswiki.com/Saradita)