Hamas memperingatkan konsekuensinya.
Ismail Haniya, kepala biro politik Hamas, telah memperingatkan "konsekuensi atas agresi" di Masjid Al-Aqsa.
Haniya dilaporkan menghubungi sejumlah pejabat di wilayah tersebut, meminta dukungan mereka untuk menghadapi serangan terhadap jemaah Palestina di Al-Aqsa, lapor media Palestina.
Baca: Israel Minta Biden Tak Cabut Sanksi ICC Era Trump: Takut Invasi ke Palestina Jadi Kejahatan Perang
Mahmoud al-Zahhar, anggota lain dari biro politik Hamas, mengutuk para pemimpin Arab karena tetap "diam saat mereka menyaksikan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa".
Dia mengatakan satu-satunya solusi untuk situasi di Yerusalem adalah melalui "perlawanan bersenjata".
Situasi diperkirakan akan 'berkobar' dalam beberapa hari ke depan
Melaporkan dari Ramallah, Nida Ibrahim dari Al Jazeera mengatakan bahwa situasi kemungkinan akan berkobar lagi dalam beberapa hari mendatang.
“Kami tahu bahwa setidaknya dua orang Palestina telah terluka parah. Sisanya masih masuk rumah sakit.
"Kami juga mendengar dari sumber kami di Yerusalem bahwa ada warga Palestina yang meninggalkan kompleks Al-Aqsa yang dipukuli oleh polisi Israel," katanya.
“Kami memperkirakan situasi ini akan berkobar lebih jauh karena pada hari Senin, ada yang disebut Israel sebagai Hari Yerusalem. Ini bertepatan dengan Laylat-ul-Qadar, yang merupakan malam paling suci selama Ramadhan, ” tambah Ibrahim.
(tribunnewswiki.com/hr)
Berita lain soal Palestina di sini