TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sebuah postingan dari akun media sosial yang terkait Partai Komunis China memicu kemarahan publik lantaran diduga mengejek kasus Covid-19 di India.
Mengutip Independent, unggahan tersebut menampilkan gambar peluncuran roket di China dan disandingkan dengan pembakaran jenazah Covid-19 di India.
Tak hanya itu, unggahan tersebut juga disertai keterangan bertuliskan: "Menyalakan Api di China VS Menyalakan Api di India."
Diketahui, gambar tersebut diunggah oleh akun Weibo (Twitter versi China) milik lembaga resmi penegak hukum China--Komisi Pusat Politik dan Hukum Partai Komunis China yang memiliki jutaan pengikut di Weibo.
Unggahan yang dibagikan pada Sabtu (1/5/2021) tersebut kemudian dibanjiri kritik oleh para pengguna Weibo.
Baca: Dokter Muda di India Bunuh Diri karena Depresi Tangani Lonjakan Kasus Covid-19
Baca: Cetak Rekor Baru, Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di India Mencapai 3.689 per Hari
Para pengguna Weibo kemudian membagikan foto itu dari hasil tangkapan layar dan menyebut kelakuan itu "tidak pantas" dan China "harusnya menyampaikan simpati kepada India".
Meski postingan aslinya telah dihapus, namun tangkapan layar dari postingan tersebut masih terus tersebar.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa opini yang beredar di masyarakat harus mendukung perjuang India melawan gelombang Covid-19.
"Kami berharap semua orang memberikan perhatian kepada pemerintah China dan opini publik arus utama yang mendukung perjuangan India melawan epidemic,” bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari Independent.co.uk.
Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin, sementara itu, menulis di Weibo bahwa akun media sosial resmi harus memegang panji kemanusiaan saat ini, menunjukkan simpati untuk India, dan dengan tegas menempatkan masyarakat China pada landasan moral yang tinggi.
Baca: Ramadhan yang Berat untuk Penggali Kubur Pasien Covid-19 di India, Kerja 24 Jam, Tak Bisa Puasa
Baca: Viral Polisi India Rebut Tabung Oksigen Milik Pasien Covid-19 dan Diberikan ke Pasien VIP
Dia juga mengatakan bahwa ini bukan cara akun resmi untuk mendapatkan daya tarik.
Xi Jinping ucapkan belasungkawa
Postingan yang memicu kontroversi ini datang sehari setelah Presiden Xi Jinping mengirim pesan belasungkawa kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pada kesempatan tersebut, Xi juga menawarkan untuk mengirim bantuan ke negara itu di tengah gelombang Covid-19 terburuk di dunia.
“Saya sangat prihatin dengan situasi pandemi Covid-19 baru-baru ini di India. Atas nama pemerintah dan rakyat China, serta atas nama saya sendiri, saya ingin menyampaikan simpati yang tulus kepada pemerintah dan rakyat India,” katanya.
Sementara itu, pada Minggu (2/5/2021), India mencatatkan rekor kematian akibat COvid-19 tertinggi, yakni sebanyak 3.689.
Baca: Atasi Keraguan Vaksinasi, Pemerintah AS Bolehkan Penerima Vaksin Covid-19 Beraktivitas Tanpa Masker
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Makin Naik, Kemenkes Waspadai Lonjakan seperti India
Namun, ada banyak laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah India sangat kurang melaporkan jumlah kematian Covid yang sebenarnya.
Salah satu negara bagian di India juga menerapkan lockdown karena sistem perawatan kesehatan negara tersebut sudah tak mampu lagi mengatasi pasien karena pandemi ini.
Minggu adalah hari keempat berturut-turut India mencatat lebih dari 3.000 kematian ketika gelombang kedua pandemi terus berlanjut dan terus membuat rekor baru yang suram.
Secara keseluruhan 215.542 orang telah meninggal karena Covid-19 di negara tersebut.
(Tribunnewswiki.com/Ami)
Berita lain soal pandemi covid-19 di India, klik di sini