TRIBUNNEWSWIKI.COM – JT, pelaku penganiayaan perawat CRS di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, meminta maaf.
Ia kini telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Selain itu, polisi juga telah mengantongi alat bukti yang cukup.
Dikutip dari Kompas.com, JT telah mengakui perbuatannya saat gelar perkara yang dilakukan di Polrestabes Palembang.
JT mengatakan saat insiden tersebut ia merasa kelelahan setelah beberapa hari menjaga anaknya yang dirawat karena menderita radang paru-paru.
Emosinya tersulut ketika melihat tangan anaknya berdarah setelah perawat mencabut jarum infus.
Baca: Pernyataan Resmi RS Siloam soal Kasus Penganiayaan terhadap Perawatnya oleh Keluarga Pasien
Baca: Kronologi Penganiayaan Perawat di RS Siloam, Korban Ditampar hingga Diminta Sujud Minta Maaf
"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali. Dikarenakan saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," kata JT di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021).
JT juga meminta maaf kepada korban dan pihak rumah sakit atas tindakannya tersebut.
"Di bulan Ramadhan ini saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang sudah dirugikan," ujarnya.
Baca: Aktris Helen McCrory Meninggal, Dikenal sebagai Bintang Film Harry Potter dan Peaky Blinders
Baca: Terduga Teroris, Saiful Basri, Mengaku Ikuti Persidangan Rizieq Shihab 3 Kali
Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang telah menetapkan JT sebagai tersangka.
Akibat perbuatannya, JT disangka dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol. Irvan Prawira saat melakukan gelar perkara, Sabtu.
Kronologi:
Kronologi penganiayaan tersebut berawal saat JT menjemput anaknya yang sedang dirawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang.
Kejadian itu terjadi pada Kamis (15/4/2021).
Baca: Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam Sempat Mengaku sebagai Polisi
Baca: Pria Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang Ditangkap Polisi, Menunduk dan Diam Seribu Bahasa
Kala itu JT mendapati tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dicabut oleh perawat CRS.
Melihat hal tersebut JT langsung memanggil CRS untuk menemuinya di ruang perawatan.
CRS pun kemudian mendatanginya dengan beberapa orang rekannya yang lain.
Belum sempat menjelaskan kejadian tersebut, JT tiba-tiba marah dan menampar wajah CRS.
Tak hanya itu CRS juga diminta untuk bersujud dan meminta maaf.