TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan kata hisab dan rukyat.
Kedua kata tersebut kerap disebut-sebut menjelang puasa Ramadan dan Idul Fitri.
Keduanya adalah metode penentuan awal bulan hijriah, termasuk Ramadan dan Syawal.
Berikut ini perbedaan hisab dan rukyat, dilansir TribunJateng.com.
Hisab
Hisab adalah perhitungan secara astronomi.
Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Baca: Kumpulan Dzikir untuk Amalan di Bulan Ramadan 2021, Lengkap dengan Bahasa Latin dan Terjemahan
Baca: Tak Sembarang Orang Boleh Ganti Puasa Ramadan dengan Fidyah, Berikut Ini Ketentuan dan Tata Caranya
Posisi matahari dalam Islam menjadi penentu perhitungan waktu sholat.
Sedangkan posisi bulan digunakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda periode bulan baru dalam kalender Hijriyah.
Metode hisab dipergunakan untuk menentukan awal Ramadan atau awal bulan dalam kalender Hijriyah tanpa harus melihat hilal.
Di antara yang menggunakan metode hisab adalah ormas Islam Muhammadiyah.
Baca: Persiapan Bisnis Jelang Bulan Ramadan 2021, Dijamin Makin Cuan
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam keterangan pers, mengumumkan awal Ramadan 1440 H pada Senin Legi, 6 Mei 2019.
Melalui perhitungan, Ijtimak jelang Ramadan 1440 H terjadi pada hari Ahad Kliwon, 5 Mei 2019 M pukul 05:48:25 WIB.
Kemudian, tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT)= +05°48¢20² (hilal sudah wujud).
Disimpulkan, awal puasa pada 1 Ramadan 1440 H jatuh pada hari Senin Legi, 6 Mei 2019 Masehi.
Rukyat (melihat hilal)
Baca: Sering Mengantuk Saat Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Cara Mengatasinya!
Baca: Jelang Ramadan, Ini Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang Bisa Distok di Rumah
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal.
Secara arti hilal adalah bulan sabit muda setekah terjadi ijtimak (konjungsi geosentris).
Apabila hilal sudah terlihat, itu tandanya hari berikut sudah memasuki bulan baru.
Penampakan hilal bisa dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop.