TRIBUNNEWSWIKI.COM - Orang di China masih banyak yang ogah menggunakan vaksin buatan sendiri.
Padahal China sudah berhasil memproduksi dan mendistribusikan vaksin ke berbagai negara di dunia.
China justru masuk negara dengan vaksinasi terendah di dunia, sebagaimana diberitakan Intisari Online dari SCMP, Minggu (21/2/2021).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di provinsi Zhejiang, China, mengatakan bahwa masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi dan tenaga kesehatan enggan menerima vaksin Covid-19.
Dalam survei terbaru oleh CDC Zhejiang, lebih dari 50% dari semua responden mengatakan tidak ingin menyuntikkan vaksin Covid-19 yang baru saja disetujui oleh China.
Hanya 42% dari 756 petugas kesehatan Zhejiang yang disurvei mengatakan mereka bersedia memberikan vaksin Covid-19.
28% dari 756 staf medis Zhejiang mengatakan bahwa mereka ingin memilih sendiri vaksin Covid-19.
Baca: Survei Ungkap 41 Persen Orang Indonesia Tak Mau Divaksin Covid-19, Takut hingga Merasa Tak Butuh
Baca: Jokowi: Bulan Puasa, Vaksinasi Covid-19 Dilakukan di Malam Hari, Siang Hari untuk Daerah Non-Muslim
Menurut para ahli, angka di atas menunjukkan bahwa China sedang menghadapi kesulitan dalam upaya vaksinasi Covid-19 kepada semua orang untuk segera mencapai kekebalan masyarakat.
Dengan tingkat vaksinasi terhadap Covid-19 saat ini, satu miliar populasi negara mungkin menjadi salah satu negara yang menyetujui vaksin paling awal.
Tetapi mungkin termasuk yang terendah di dunia, menurut SCMP.
Survei lain terhadap hampir 1,8 juta orang di Shanghai, kota terbesar di China, menemukan bahwa hanya sekitar 50% responden yang mengatakan mereka menginginkan vaksin Covid-19.
Menurut CDC Zhejiang dan Shanghai, alasan terbesar mengapa banyak orang tidak ingin mendapatkan vaksin Covid-19 adalah karena kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping.
Baca: Cepat atau Lambat Indonesia Diprediksi Bakal Hadapi China, TNI Sempat Kerahkan Jet Tempur ke Natuna
Baca: Video Dramatis Pasukan China Versus India yang Pegang Pentungan bak Perang Abad Pertengahan
Huang Yanzhong, pakar senior Council on Foreign Relations of America, mengatakan bahwa keberhasilan China dalam mengendalikan epidemi Covid-19 membuat masyarakat negara ini merasa relatif aman dan mengabaikan vaksinasi.
"Orang-orang China tidak terlalu antusias dengan vaksin Covid-19, meskipun ada seruan dari pihak berwenang," kata Huang.
"Banyak orang percaya bahwa vaksinasi tidak sepenting sebelumnya. Mereka ingin melihat orang lain divaksinasi terlebih dahulu dan menunggu," tambahnya.
"Sikap ini adalah penghalang terbesar yang membuat sulit bagi China untuk mempercepat tingkat vaksinasi meskipun memiliki vaksin Covid-19 dalam jumlah besar dan kapasitas produksi yang besar," imbuh Huang.
Dalam sebuah survei pada Maret dan April tahun lalu di Kunming, China.
Baca: Wakil Presiden Ma’ruf Amin Disuntik Vaksin Sinovac, Vaksinasi Tahap 2 Segera Didistribusikan
Baca: PBB Kritik Keras Distribusi Vaksin Covid-19 : Tidak Adil, Ada 130 Negara Belum Terima Dosis
Lebih dari 95% responden mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin Covid-19 segera setelah disetujui.
Namun, epidemi di China sekarang sangat berbeda.
Kelompok ahli di University of Hong Kong mengatakan bahwa alasan utama kurangnya antusiasme di China untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi di dalam negeri.
Adalah kurangnya transparansi dalam data pengujian vaksin.
"Pengungkapan data dan transparansi adalah prasyarat untuk mengurangi kekhawatiran tentang vaksin Covid-19," kata sekelompok ahli dari Universitas Hong Kong.
Dalam beberapa pekan terakhir, China telah mengungkap 70 kasus produksi dan penjualan vaksin Covid-19 palsu.
Hal tersebut juga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat negeri ini menurun kepercayaannya terhadap vaksin di negaranya.
(TribunnewsWiki.com/nr, Intisari Online/Afif Khoirul M)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Sudah Jual Vaksin ke Berbagai Negara, Orang China Malah Ketahuan Ogah Gunakan Vaksin Buatan Negara Sendiri, Terungkap Ini Fakta Mengejutkan Soal Vaksin Buatan China!