TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac.
Proses pemberian vaksin Sinovac ini dilakukan menyusul diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use of authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bagi golongan lanjut usia.
Menurut siaran pers, Ma’ruf Amin divaksin pada Rabu (17/2/2021) di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, pukul 08.30 WIB.
Dalam siaran pers tersebut dinyatakan bahwa keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.
Baca: BPOM Setujui Vaksin Covid Buatan Sinovac Diberikan kepada Lansia, Berikut Persyaratannya
Baca: Vaksin Sinovac Boleh Digunakan Meski Uji Fase III Belum Selesai, Ini Penjelasan BPOM
Mengutip dari Kompas.com, pada 5 Februari lalu BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (UEA) vaksin Covid-19 untuk usia di atas 60 tahun.
Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan bahwa kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus SARS-COV2, penyebab Covid-19 pada kelompok usia tersebut.
Menurut data statistik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok usia lanjut menduduki porsi yang cukup tinggi, sekitar 4,7 persen.
Sedangkan menurut data milik Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terinfeksi virus ini ada sebanyak 10 persen.
Total angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 sendiri mencapai 50 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa virus Covid-19 memiliki risiko yang sangat besar bagi kelompok usia lanjut.
Baca: TERNYATA Inilah Efek Samping Vaksin Covid-19 dari Merk Sinovac, Mulai dari Ringan hingga Berat
Baca: Kemanjuran Vaksin Sinovac di Brasil Turun Jadi 50,4 Persen, Satgas Covid-19 Berikan Tanggapan
"Karena berbasis risiko, kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Kompas.com pada Rabu (17/2/2021).
Sementara program vaksinasi Covid-19 bagi kelompok jsia 18 hingga 59 tahun sudah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021.
Melalui program ini, pemerintah berharap agar herd immudity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Vaksinasi Tahap 2 Segera Didistribusikan
BPOM juga telah menerbitkan EUA pada vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma.
Menurut pemberitaan Kompas.com, vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma ini berasal dari 15 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac asal China.
Dari jumlah 15 juta bahan baku tersebut diperoleh 13 juta dosis vaksin.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, penerbitan izin penggunaan darurat tetap harus dilakukan meski sebelumnya pihaknya telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 asal Sinovac.
Baca: Kemanjuran Vaksin Sinovac di Brasil Turun Jadi 50,4 Persen, Satgas Covid-19 Berikan Tanggapan
Baca: Sanksi Berat Menanti Warga yang Tolak Vaksinasi, Layanan Administrasi hingga Bansos Bisa Dihentikan
Menurutnya, langkah itu dilakukan agar menjamin mutu, khasiat, dan keamanan vaksin.
"Ini membutuhkan pengujian, evaluasi khusus dan pemberian EUA yang terpisah, karena adanya perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan, sebelumnya adalah simbol dus sekarang menjadi multicodus, ini lebih efektif lebih efisien," kata Penny dalam konferensi pers, Selasa (16/2/2021), dikuti dari Kompas.com.
Vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma ini diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA yakni 2102907543A1.
Penny juga menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 ini memiliki persediaan vial 5ml berisi 10 dosis vaksin per vial yang dikemas dalam dus dengan suhu 2-8 derajat Celcius.
Sementara Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa dengan diterbitkannya izin penggunaan darurat tersebut, sebanyak 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 siap didistribusikan dalam program vaksinasi nasional tahap kedua.
Menurut Honesti, Kemenkes telah memiliki target prioritas dalam melaksanakan program ini.
Di samping itu, Bio Farma sudah membuat kesepakatan untuk memproduksi vaksin Covid-19 lagi dari bahan baku milik Sinovac.
Bahan baku itu, menurut Honesti, akan segera dikirim ke Indonesia.
"Kita sudah agreement Sinovac itu ada lebih kurang 140 juta dosis bahan baku yang segera masuk sesuai dengan timeline ke Indonesia," ujar dia.
(Tribunnewswiki.com/Niken)