Terus Bermutasi, Ini Daftar Varian Baru Virus Corona yang Telah Teridentifikasi

Daftar 4 varian virus corona yang berhasil diidentifikasi di seluruh dunia


zoom-inlihat foto
ilustrasi-virus-corona-r1r.jpg
pixabay.com
Ilustrasi virus corona yang bermutasi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona terus bermutasi.

Akibatnya, kini ada banyak varian virus corona yang tersebar.

Satu di antaranya adalah varian Inggris, yang sempat menjadi kekhawatiran dunia.

Pasalnya, virus itu diyakini lebih berbahaya dibanding versi sebelumnya.

Lalu apa saja mutasi virus corona yang lain?

Dilansir Kompas.com, berikut ini 4 varian mutasi yang sudah teridentifikasi.

1. Varian virus corona B.1.1.7

Varian virus corona B.1.1.7 ini pertama kali terdeteksi di Inggris.

CDC telah memperingatkan kemunculan strain virus corona ini yang dapat memperburuk pandemi.

Dilaporkan lebih dari 300 kasus Covid-19 dengan varian baru virus corona ini di 28 negara bagian.

Namun, itu yang terdeteksi oleh pengurutan genom, dan kemungkinan saja strain tersebut telah meluas di Amerika Serikat.

Baca: Virus Corona Varian Afrika Selatan Mulai Muncul di Inggris, Mutasinya Lebih Mengkhawatirkan

Baca: Virus Corona Belum Usai, Ahli Sudah Ingatkan Soal Candida Auris, Jamur Mematikan yang Kebal Obat

ILUSTRASI - Mutasi virus corona E484K muncul di Afrika Selatan
ILUSTRASI - Mutasi virus corona E484K muncul di Afrika Selatan (pixabay.com)

Kendati mutasi virus baru ini mengkhawatirkan banyak orang, namun sejauh ini, para ilmuwan telah meyakinkan bahwa sistem kekebalan manusia dapat menghadapi atau melawan varian virus corona B.1.1.7 asal Inggris tersebut.

"Sejauh yang kami tahu, transmisi itu dilakukan dengan cara yang persis sama," kata Gregory Armstrong, yang memimpin Kantor Deteksi Molekuler Lanjutan di CDC.

Para ilmuwan kembali mengingatkan upaya untuk mengurangi penyebaran virus ini pun masih tetap sama, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian hingga mencuci tangan.

Mutasi virus membuat varian baru virus corona yang baru ini membantunya memasuki sel dengan mudah.

"Untuk menghentikan transmisi, kami memerlukan kecepatan yang lebih tinggi dari apa yang kami lakukan untuk memperlambat transmisi. Kami perlu lebih memperhatikan penggunaan masker.

Dan kami perlu meningkatkan cakupan vaksin," kata Armstrong.

Baca: Mengenal Covid Tongue, Gejala Baru Virus Corona: Lidah Tak Nyaman, Ada Bercak Seperti Sariawan

Baca: Indonesia Darurat Corona, Menteri Keuangan Minta Tambahan Anggaran Rp 76 Triliun, Ini Rinciannya

2. Varian virus corona B.1.351

Varian virus corona yang terdeteksi di Afrika Selatan ini juga dikenal sebagai strain 501Y.V2, yang dilaporkan pertama kali di AS pada Kamis pekan lalu di Carolina Selatan.

Beberapa hari kemudian, varian virus corona Afrika Selatan ini juga ditemukan di Maryland.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), strain virus corona Afrika Selatan ini telah dilaporkan di lebih dari 30 negara.

"Varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan telah menyebar dengan cepat keluar Afrika dan apa yang membuat saya terjaga di malam hari saat ini adalah kemungkinan besar beredar di sejumlah negara Afrika," kata Dr. Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika.

Pola mutasi pada varian virus corona B.1.351 ini berbeda yang tampaknya menyebabkan lebih banyak perubahan fisik pada struktur protein spike, bagian virus yang menginfeksi sel inangnya.

Baca: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Terinfeksi Corona, BNPB: Belum Pernah Divaksin

Baca: Viral Tumpengan PDIP Bali Ada Sesi Suap-suapan Pakai Satu Sendok, Warganet Soroti Penularan Corona

Satu mutasi penting yang disebut dengan E484K, tampaknya telah memengaruhi domain pengikat reseptor.

Hal ini membuat para ilmuwan khawatir, sebab perubahan mutasi virus pada strain ini dapat membantunya lolos dari efek vaksin Covid-19.

"Kabar baiknya adalah vaksin yang ada sekarang masih akan efektif melawan mutan. Kabar serius, saat Anda mendapatkan lebih banyak replikasi, Anda bisa mendapatkan lebih banyak evolusi mutan, yang berarti Anda selalu harus menjadi selangkah lebih maju," kata director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci.

Tim peneliti di Columbia University, Pusat Penelitian AIDS Aaron Diamond dan tempat lain telah menguji versi mutasi virus yang dibuat di laboratorium terhadap sampel darah orang yang divaksinasi.

Peneliti mengatakan, tampaknya efek vaksinasi agak berkurang, namun tidak cukup melemahkan perlindungan.

Akan tetapi, vaksin Covid-19 Novovax telah merilis hasil awal uji klinis dengan efikasi mencapai 89 persen efektif dalam uji coba fase 3 di Inggris.

Sedangkan uji coba fase 2 dengan skala peserta yang lebih kecil juga telah dilakukan di Afrika Selatan, namun hasil sementara efikasi vaksin ini hanya 60 persen.

3. Varian virus corona P.1

China resmi mengonfirmasi bertambahnya jumlah penyakit yang disebabkan karena virus corona mencapai 830 kasus dan 25 orang dilaporkan meninggal dunia
China resmi mengonfirmasi bertambahnya jumlah penyakit yang disebabkan karena virus corona mencapai 830 kasus dan 25 orang dilaporkan meninggal dunia (Wikimedia)

Mutasi virus SARS-CoV-2 dengan varian baru juga terdeteksi di Brasil.

Varian ini diduga memicu lonjakan penyebaran virus corona di negara ini.

Varian P.1 juga dilaporkan telah memasuki Minnesota yang terdeteksi pertama kali pada Januari lalu, diketahui dibawa oleh pelancong dari Brasil. P.1 juga membawa mutasi E484K.

Varian virus corona tersebut ditemukan pada 42 persen spesimen dalam satu survei yang dilakukan di kota Manaus, Amazon, Brasil.

Pejabat Jepang juga menemukan varian yang sama pada empat pelancong dari Brasil.

4. Varian virus corona L452R

L452R adalah varian terakhir yang terlihat di California, serta di selusinan negara bagian AS lainnya.

Ahli belum terlalu mengetahui tentang varian baru ini.

Namun, strain virus corona ini memiliki mutasi dominan pengikat reseptor protein lonjakan.

Jenis virus apa pun bisa menjadi lebih umum karena apa yang dikenal sebagai efek pendiri.

"Efek pendiri adalah masalah virus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat," kata Armstrong.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menunjukkan apakah varian ini dapat meningkatkan penyebaran virus yang sudah astronomis.

Saat ini, AS memiliki lebih dari 25 juta kasus Covid-19 yang terdiagnosis dan lebih dari 430.000 kematian.

Akan tetapi, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington sekarang telah mulai memasukkan varian dalam proyeksinya.

Para ahli kembali mengingatkan bahwa dengan terus bermunculannya varian baru virus corona di seluruh dunia, maka tindakan preventif untuk mencegah penyebaran masih harus dilakukan.

Seperti menjaga jarak, memakai masker hingga mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

(TribunnewsWiki.com/Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Baru Virus Corona Terus Bermunculan, Ini 4 Mutasi Virus yang Diketahui"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved