TRIBUNNEWSWIKI.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo, calon tunggal kapolri mengatakan, dirinya telah menerima beberapa kritik dan saran dari tokoh masyarakat dan agama.
Ia menampung masukan terkait kinerja kepolisian RI untuk mewujudkan rasa adil di tengah masyarakat.
Listyo merupakan calon tunggal kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.
Nama Listyo telah diserahkan Presiden Jokowi ke DPR pada Rabu (13/1/2021) untuk diproses.
Komisi III DPR pun meminta masukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait pencalonan Listyo sebagai kapolri.
Sebagai calon tunggal, ia ingin hukum di Indonesia tidak tumbul ke atas dan tajam ke bawah lagi.
Ia akan memperbaiki tatanan hukum agar tak ada pihak yang sewenang-wenang.
"Saat ini yang harus diperbaiki sebagai contoh ke depannya tidak boleh lagi ada hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas, tidak boleh lagi," kata Listyo dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
Baca: Komjen Listyo Sigit Urai Konsep Polantas Tanpa Lakukan Tilang : Cegah Penyalahgunaan Wewenang
Baca: Listyo Sigit: Demi Meminimalisasi Penyimpangan, Polantas Nanti Tak Menilang, hanya Atur Lalu Lintas
Menurutnya, tidak boleh lagi ada kasus seorang nenek yang mencuri kakao kemudian diproses hukum hanya karena ingin mewujudkan kepastian hukum.
"Tidak boleh lagi ada seorang anak melaporkan ibunya kemudian ibu tersebut diproses," ujar dia.
Lebih lanjut, Listyo mengatakan, hal tersebut akan menjadi tugasnya untuk memperbaiki citra Polri yang berorientasi dengan kepentingan masyarakat dan menghargai hak asasi manusia.
"Agar pelayanan Polri lebih terjangkau," kata Listyo.
Lityo hari ini, Rabu (20/1/2021) menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar Komisi III DPR.
Melihat peta dukungan fraksi-fraksi di DPR, jalan Sigit menjadi Kapolri diprediksi bakal mulus.
Pencalonannya mendapatkan respons positif dari mayoritas fraksi, karena dianggap memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas dalam memimpin Korps Bhayangkara.
Kendati begitu, juga ada tantangan di depan mata yang harus dihadapi Sigit ketika menjabat sebagai Kapolri.
"(Uji kepatutan) Rabu, tanggal 20, pukul 10 pagi," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni saat dihubungi.
Uji kepatutan dan kelayakan hari ini digelar setelah sebelumnya Sigit menyerahkan makalah ke Komisi III.
Makalah itu berisi visi dan misi Sigit jika terpilih sebagai Kapolri.
Makalah yang diserahkan pada Selasa (19/1/2021) sore itu menjadi salah satu bahan acuan komisi untuk mendalami arah kebijakan Sigit.