Deden menjelaskan, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) akan memasang 2 unit alat pendeteksi getaran dan informasi terkini terkait cuaca atau situasi curah hujan setiap harinya.
Baca: Jubir Pemerintah Prihatin, Masyarakat Susah Terapkan Protokol Kesehatan yang Sederhana
Sementara itu, 3 alat berat berupa eskavator juga akan ditambah 1 unit lagi demi menjamin evakuasi di lokasi longsor.
Seluruh areal di sekitar lokasi longsor telah dibersihkan dari keberadaan warga, artinya semua warga yang bertempat di sekitar lokasi telah diungsikan ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.
Seperti yang diketahui sebelumnya, bencana tanah longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terjadi pada Sabtu (9/1/2021) malam.
Kejadian sebanyak 2 kali ini terjadi di lahan miring pemukiman warga yang juga menimbulkan adanya korban baik dari warga maupun petugas yang sedang mengevakuasi.
Longsor kedua terjadi pada Sabtu malam pukul 19.30 WIB di lokasi Posko Masjid An-Nur Cihanjuang.
(Tribunnewswiki/Septiarani)