Penambahan Alat Berat Diupayakan untuk Mempercepat Evakuasi Longsor Sumedang

Kendala yang dihadapi saat ini ialah, jenis dan karakteristik tanah yang sangat sensitif dengan air, sehingga akan mempersulit proses evakuasi.


zoom-inlihat foto
tim-sar-gabungan-terpaksa-harus-merobohkan-bangunan-taman-kanak-kanak-tk-an-nur.jpg
TRIBUN JABAR / HILMAN KAMALUDIN
Tim SAR gabungan terpaksa harus merobohkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) An-Nur dalam melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.


Deden menjelaskan, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) akan memasang 2 unit alat pendeteksi getaran dan informasi terkini terkait cuaca atau situasi curah hujan setiap harinya.

Baca: Jubir Pemerintah Prihatin, Masyarakat Susah Terapkan Protokol Kesehatan yang Sederhana

Sementara itu, 3 alat berat berupa eskavator juga akan ditambah 1 unit lagi demi menjamin evakuasi di lokasi longsor.

Seluruh areal di sekitar lokasi longsor telah dibersihkan dari keberadaan warga, artinya semua warga yang bertempat di sekitar lokasi telah diungsikan ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.

Seperti yang diketahui sebelumnya, bencana tanah longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terjadi pada Sabtu (9/1/2021) malam.

Kejadian sebanyak 2 kali ini terjadi di lahan miring pemukiman warga yang juga menimbulkan adanya korban baik dari warga maupun petugas yang sedang mengevakuasi.

Longsor kedua terjadi pada Sabtu malam pukul 19.30 WIB di lokasi Posko Masjid An-Nur Cihanjuang.

(Tribunnewswiki/Septiarani)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved