
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terhitung sampai hari Selasa (12/1/2021), dalam penanganan Covid-19 selama kurun waktu seminggu terakhir, mengalami lonjakan yang signifikan.
Hal ini dikarenakan kasus harian berada di angka 9 ribu, bahkan mencapai 10 ribu kasus Covid-19 setiap harinya.
Juru Bicara Pemerintah Prof, Wiku Adisasmito menjelaskan, penambahan kasus ini akan berimbas negatif pada efektifitas penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Penambahan kasus positif harian berimbas pada meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit dan bertambahnya beban para petugas kesehatan," ujar Wiku dalam Keterangan Pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden (12/1/2021).
Baca: Divaksin Bareng Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Tulis Pesan Ini di Instagramnya
Apabila angka tersebut terus meningkat dan menyebabkan berkurangnya ketersediaan tempat di rumah sakit, maka akan berpotensi meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19.
Jika ketersediaan tempat bagi pasien Covid-19 sangat terbatas bahkan hingga kekurangan, hal itu akan berdampak juga dengan lumpuhnya sistem kesehatan di Indonesia.
Maka apabila hal itu terjadi, tidak hanya penderita Covid-19 yang mengalami kerugian, melainkan juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain Covid-19.
Terlebih mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial, seperti penderita penyakit paru dan jantung.

"Angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena Covid-19, namun juga penyakit lain yang tidak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit," imbuh Wiku.
-
Kasus Covid-19 Tak Kunjung Menurun, Presiden Jokowi Singgung Lakukan Lockdown
-
Pandemi Covid-19 Belum Membaik, Jokowi: Hati-hati Jangan Sampai Kita Dipaksa Lockdown
-
Distribusi Akan Berlangsung Lama, Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Vaksinasi Covid-19 Butuh 12 Bulan
-
Tingkat Kepatuhan Prokes Menurun dan Tren Kasus Covid-19 Naik, Masyarakat Gali Kuburan Sendiri
-
Kaleidoskop 2020 : Deretan Kontroversi Kepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air, Berujung Penahanan