“Saya tidak akan terbangkan pesawat yang membahayakan diri saya sendiri, tentunya saya masih mempunyai keluarga disini,” imbuhnya.
"Kita tidak bisa mempermasalahkan kecelakaan pesawat berdasarkan umur pesawat tersebut," tambahnya.
Kapten Vincent menyebut umur tidak bisa menjadi determinasi pesawat itu jelek.
Baca: Istri dan 3 Anaknya Ada di Dalam Pesawat, Suami Ini Syok dan Histeris Dengar Kabar Sriwijaya Air
Baca: Lokasi Dugaan Black Box Sriwijaya Air 182 Ditemukan, Tim Penyelam Fokus Cari Korban
Pesawat sudah mempunyai rekomendasi sendiri akan sevice maintenance nya.
Dengan A check harus dilakukan setiap 500 jam sekali, B check harus dilakukan setiap 6 bulan sekali, C check harus dilakukan setiap 4000-6000 jam atau 2-3 tahun.
Kapten Vincent juga mengimbau pada semua orang yang akan naik pesawat untuk tidak perlu takut.
“Kecelakaan bukanlah suatu hal yang diinginkan untuk terjadi, tidak ada baik itu dari pilot, dari airline, dan dari siaapun yang ingin pesawatnya celaka,” jelasnya.
“Tanggung jawab seorang kapten membawa penumpang itu selamat sampai tujuan, namun namanya kerusakan itu bisa terjadi tanpa kita ketahui, siap atau tidak siap,”
Kapten Vincent juga mengucapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182.