Ilmuwan 'Wanita Kelelawar' Virus Corona China Bersedia Diperiksa WHO, Seperti Apa Investigasinya?

Otoritas China mulai melunak terhadap investigasi dari WHO, termasuk memperbolehkan gadis kelelawar diduga penyebar awal mula Covid-19 diperiksa.


zoom-inlihat foto
staf-dokter-di-wuhan-mengatasi-virus-corona.jpg
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.


Terlepas dari klaim keterbukaannya, kantor pers laboratorium yang kontroversial itu kemudian menghubungi BBC.

Mereka menegaskan Zhengli hanya berbicara dalam kapasitas pribadi dan pernyataannya belum disetujui.

BBC juga mempertanyakan apakah 10 ilmuwan WHO bahkan akan memeriksa, apakah novel coronavirus bisa bocor dari laboratorium.

Hal itu mengingat salah satu tim WHO, ahli zoologi Inggris Peter Daszak, menyebut teori itu sebagai "teori konspirasi" yang "murni omong kosong."

Daszak, telah bekerja erat dengan laboratorium Wuhan selama lebih dari satu dekade.

Dia mengaku mengenal beberapa orang di sana dengan cukup baik.

Baca: Akhirnya China Izinkan WHO Memulai Investigasi Asal Mula Virus Corona dari Wuhan, Siapa Dalangnya?

Kunjungan ke lab, bertemu dan makan malam dengan ilmuwan disana juga dilakukannya selama lebih dari 15 tahun.

"Saya bekerja di China dengan mata terbuka lebar."

"Saya memutar otak kembali ke masa lalu untuk sedikit saja menemukan sesuatu yang mungkin tidak diinginkan. Dan saya belum pernah melihat itu," katanya.

Menurutnya, memeriksa teori kebocoran laboratorium bukan tugas yang harus dia lakukan.

Fokus utama pemeriksaan kata dia, adalah Pasar Seafood Huanan.

“WHO telah menyusun kerangka acuan penyelidikan, dan mereka mengatakan kami akan mengikuti buktinya, dan itulah yang harus kami lakukan,” katanya kepada BBC.

Tim berita BBC juga mencoba mengunjungi Tongguan, daerah tempat para penambang jatuh sakit delapan tahun lalu saat bekerja di gua kelelawar.

Sampel darah mereka dikumpulkan oleh laboratorium Wuhan pada tahun 2012.

Hasilnya menunjukkan virus yang terinfeksi oleh penambang (RaTG13), punya kemiripan 96,2 persen dengan Covid-19.

Namun, para ilmuwan mencatat bahwa RaTG13 masih terlalu jauh untuk berevolusi menjadi SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan virus corona baru.

Tetapi para wartawan tidak pernah sampai ke Tongguan.

BBC mengatakan timnya terus-menerus dihentikan di pos pemeriksaan tertentu, dan diblokir oleh truk dan mobil yang rusak.

Mereka ditempatkan di seberang jalan sebelum mereka sampai di sana.

China mulai melunak terkait investigasi





Halaman
1234
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved