Ilmuwan 'Wanita Kelelawar' Virus Corona China Bersedia Diperiksa WHO, Seperti Apa Investigasinya?

Otoritas China mulai melunak terhadap investigasi dari WHO, termasuk memperbolehkan gadis kelelawar diduga penyebar awal mula Covid-19 diperiksa.


zoom-inlihat foto
staf-dokter-di-wuhan-mengatasi-virus-corona.jpg
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ilmuwan China yang dijuluki 'wanita kelelawar'  menyatakan bersedia terbuka terhadap kunjungan apapun berkaitan dengan asal muasal virus Corona atau Covid-19.

Shi Zhengli, nama 'ilmuwan kelelawar' ini adalah Wakil Direktur Institut Virologi Wuhan, tempat di mana ada spekulasi yang menyatakan bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan-nya.

Ia dijuluki 'wanita kelelawar' karena studinya tentang kelelawar.

Kepada BBC, Shi Zhengli, wakil direktur Institut Virologi Wuhan (WIV), mengatakan telah dua kali berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Virus Corona atau pandemi Covid-19 bermula dari sebuah kota di China bagian selatan, Wuhan.

Kota di Provinsi Hubei itu pun sempat menyita perhatian dunia, lantaran penularan Covid-19 terpantau cukup mencekam dan memakan korban cukup banyak disana.

Meski pemerintah China telah berusaha menanggulangi penyebaran virus, nyatanya Covid-19 tetap menyebar dan ditambah lagi, pergerakan antar masyarakat di era globalisasi semakin mempermudah penularan Corona diawal-awal masa pandemi.

Dunia internasional pun menekan pemerintahan China yang dituding sengaja menutup-nutupi awal mula penyebaran virus Corona ini dan menolak penyelidikan independen dari WHO terkait asal muasal penyebaran virus ini pada awal tahun 2020 lalu.

Baca: Sinovac Disebut Paling Lemah Dibanding Vaksin Lain, BPOM Beri Klarifikasi

Kini pandemi Covid-19 telah mendunia dan mirisnya, sekarang Wuhan sebagai episenter virus Corona justru mulai pulih kembali, ketika negara-negara lain masih kelimpungan dengan wabah ini.

WHO pun kini sudah memulai untuk penyelidikan asal muasal dari virus Corona di Wuhan.

Ilmuwan China menegaskan bersedia terbuka terhadap kunjungan apa pun, untuk meluruskan spekulasi bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan-nya.

Kepada BBC, Shi Zhengli, wakil direktur Institut Virologi Wuhan (WIV), mengatakan telah dua kali berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Foto citra satelit mengindikasikan virus corona sudah merebak di Kota Wuhan China sejak September 2019, tapi baru dilaporkan ke WHO akhir Desember 2019
Foto citra satelit mengindikasikan virus corona sudah merebak di Kota Wuhan China sejak September 2019, tapi baru dilaporkan ke WHO akhir Desember 2019 (AFP/ Hector Retamal / Planet Labs)

Rencananya misi pencarian fakta Covid-19 di Wuhan digelar Januari.

“Saya secara pribadi dan dengan jelas menyatakan akan menyambut mereka untuk mengunjungi WIV,” melansir New York Post pada Selasa (22/12/2020).

“Saya secara pribadi akan menyambut segala bentuk kunjungan berdasarkan dialog yang terbuka, transparan, terpercaya, dapat diandalkan, dan masuk akal,” tulis ilmuwan yang terkenal dengan studinya tentang kelelawar, sehingga membuatnya disebut “ wanita kelelawar.”

Ditanya apakah itu akan mencakup penyelidikan formal dengan akses ke data dan catatan labnya, dia berkata, "Rencana spesifik bukan saya yang putuskan."

Zhengli bersikeras bahwa basis data online lab telah dihapus awal tahun ini.

Itu dilakukan karena serangan terhadap staf dan laboratorium tersebut.

Baca: Beredar Isu WHO Sebut Vaksin Sinovac Paling Lemah, BPOM Beri Tanggapan

Sementara penelitiannya disimpan di basis data lain serta "diterbitkan dalam jurnal bahasa Inggris dalam bentuk makalah.

“Ini benar-benar transparan. Kami tidak menyembunyikan apa pun, ”dia bersikeras.





Halaman
1234
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved