Ibu Tiri Aniaya Anaknya hingga Tewas, Sempat Kelabui Polisi Jika si Kecil Sakit Demam

Seorang ibu di di Kabupaten Singkawang, Pontianak, Kalimantan Barat, tega menganiaya anaknya yang masih 7 tahun hingga tewas.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-penganiayaan-anak-kecil.jpg
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi penganiayaan anak kecil


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ibu tiri di Kabupaten Singkawang, Pontianak, Kalimantan Barat, tega aniaya anaknya hingga menemui ajalnya.

Awalnya ibu tiri bernama SS ini tidak mengaku jika dirinya telah menganiaya anaknya hingga nyawa sang anak yang berinisial SL melayang.

SS sempat berdalih korban tewas karena demam.

Kasus ini mulai terkuak saat ada laporan warga yang curiga artas penyebab kematian bocah berumur 7 tahun.

"Dengan temuan observasi itu, kami langsung lakukan otopsi," kata Kapolres Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo, Minggu (6/12/2020).

Baca: Viral Ibu Kandung Tega Aniaya Anak, Rendam Kepala Balita Dalam Ember Berisi Air hingga Menangis

Baca: Puluhan Rombongan Pengantar Jenazah Aniaya Sopir dan Rusak Truk, Dipicu karena Tak Diberi Jalan

Atas tindakannya tersebut, SS saat ini ditahan.

Pemeriksaan mendalam juga sedang dijalani SS demi mengetahui motif di balik dugaan pembunuhan.

SS dijerat Pasal 80 Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukumannya 10 tahun penjara dan ditambah sepertiga karena terduga pelaku adalah orangtua korban.

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak (Pixabay)

Sempat Kelabui Polisi

Seperti yang diberitakan, sebelumnya SS tak mengaku jika dirinya yang sudah menganiaya anaknya hingga tewas.

Untungnya polisi tak terkelabui oleh akal bulus SS.

Berdasar hasil visum, polisi sudah menemukan tanda bekas benturan benda tumpul di tubuh bocah tersebut.

SS akhirnya mengaku usai adanya penyelidikan mendalam..

"Awalnya ibu tiri korban tidak bersedia, namun kami tetap berupaya dan segera menahan dia untuk diperiksa lebih lanjut,” kata Prasetiyo.

Pelaku mengaku khilaf dan tak kuasa menahan emosi dalam penyelidikan awal.

“Dia mengaku karena emosi, sehingga khilaf dan menganiaya korban,” ungkap Prasetiyo.

Pelaku juga mengaku juga memukul korban di area tangan hingga kepala.

“Dalam pemeriksaan, tersangka juga mengaku, dua hari sebelum korban meninggal ada melakukan tindakan kekerasan terhadap korban menggunakan patahan gantungan baju ke jari tangan korban dan telepon ke kepala korban,” lanjut Prasetiyo.

Prasetiyo mengatakan, dua hari sebelum meninggal, pelaku menganiaya korban dengan gantungan baju dan telepon genggam.

TERPISAH, Tak Hanya Bunuh Kakak, Pemuda Pengubur Mayat di Lantai Kontrakan Juga Habisi Nyawa Orang di Bogor

Pelaku berinisial J yang tega bunuh kakaknya D (23) ternyata juga melakukan hal keji lainnya.

J mulanya membunuh kakaknya karena termakan emosi.

Ia kemudian menghabisi nyawa kakaknya dengan memukulkan gas elpiji dan membekapnya dengan bantal.

Pelaku kemudian menguburkan jasad D di balik ubin kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok.

Namun perbuatan keji J akhirnya terbongkar berkat kecurigaan sang pemilik kontrakan, Sukiswo.

Baca: Robohkan Tembok Sekolah hingga Aniaya Penjaga, Satu Keluarga di Pekanbaru Ditangkap Polisi

Baca: Anggota TNI Dianiaya Rombongan Klub Moge, Dedi Mulyadi: Main Aja Nyusahin Orang Lain

J kemudian ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan.

Tak sampai di situ, J ternyata juga memiliki korban lain selain kakaknya, yang ia bunuh di Bogor.

"Ada hasil keterangan yang mencengangkan ternyata dia juga melakukan kejahatan yang sama beberapa saat yang lalu," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, Kamis (19/11/2020).

J ditangkap kurang dari 24 jam setelah jasad kakaknya ditemukan.

Proses penggalian lubang yang diduga berisi jasad manusia di dalam kontrakan Jalan Kopral Daman, Sawangan, Rabu (18/11/2020).
Proses penggalian lubang yang diduga berisi jasad manusia di dalam kontrakan Jalan Kopral Daman, Sawangan, Rabu (18/11/2020). (Dwi Putra / Tribun Jakarta)

Ia diringkus polisi di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Kamis petang.

Dikatakan Azis, kakaknya justru merupakan korban kedua pembunuhan yang dilakukan J.

J mengaku telah menyembunyikan korban lainnya di wilayah Bogor dan kini sedang dalam proses pencarian.

"Dia juga mengaku telah menyembunyikan korban kedua tersebut, (polisi) sudah proses pencarian lokasi penguburan yang kedua di wilayah Bogor, dan saat ini sedang proses penggalian," jelas Azis.

"Yang pertama kali dibunuh justru korban kedua yang ditemukan," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Restu/Kaka, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bocah 7 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Dipukul Gantungan Baju hingga Ponsel





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved