TRIBUNNEWSWIKI.COM - Empat orang pelaku pengrusak bangunan sekolah dasar (SD) di Pekanbaru ditangkap polisi.
Keempat tersangka tersebut berniat merobohkan SD Taruna Islam yang berada di Jalan Cemara Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, keempat pelaku yang kini sudah ditetapkan tersangka berinisial AL, EK, RY, dan AM.
Para pelaku ternyata masih satu keluarga yang bekerja sama merusak bangunan sekolah.
"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020).
Nandang menjelaskan, para tersangka merobohkan sebagian tembok sekolah dengan menggunakan palu, Sabtu (31/10/2020).
Para pelaku juga menganiaya penjaga sekolah yang melarang tersangka merobohkan tembok.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah pun melaporkan para pelaku ke Mapolresta Pekanbaru.
Baca: Viral Video Warga Tandu Wanita Hamil Lewat Jalan Rusak di Desanya, Pengunggah Ditangkap Polisi
Baca: Viral Tukang Bangunan Hancurkan Rumah yang Sudah Dibangun, Kesal karena Gaji Tak Dibayarkan
Setelah dilakukan penyelidikan, petugas Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap empat tersangka tersebut pada Rabu (4/11/2020) pagi.
Petugas menyita barang bukti satu buah palu, dan beberapa material bangunan tembok sekolah yang dirobohkan.
"Dan ternyata, sebelum anggota datang ke lokasi kejadian, para tersangka masih melakukan perusakan. Untuk itu mereka langsung ditangkap dan dibawa ke Polresta Pekanbaru untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Nandang.
Diketahui, keempat tersangka merobohkan tembok sekolah karena dendam pribadi.
Mereka mengklaim tembok tersebut berdiri di atas tanah milik keluarganya.
180 guru di Surabaya positif Covid-19
Sebanyak 7.407 guru SD dan SMP, termasuk petugas kebersihan, keamanan, TU, serta petugas lainnya di Surabaya, Jawa Timur, telah menjalani swab tes.
Dari total 7.407 guru hingga TU yang telah mengikuti swab tes, 180 guru dinyatakan positif Covid-19, dan 7.101 lainnya dinyatakan negatif.
Sedangkan hasil tes swab sisanya belum keluar.
"Nah, bagi yang positif langsung kami rawat dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat dikonfirmasi, Jumat (6/11/2020).
Hal ini, kata Febri membuat Pemkot Surabaya kembali melakukan asesmen untuk sekolah tatap muka.
"Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan asesmen, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu," ujar dia.
Baca: Walhi Sebut Pembangunan Jurassic Park Menciptakan Neraka bagi Komunitas Komodo
Baca: Video Viral Pria Berlagak Keluarkan Jurus Robohkan Tembok, Justru Tertimpa Tembok di Belakangnya