
TRIBUNNEWSWIKI.COM - CEO raksasa penyedia vaksin Pfizer, Albert Bourla mendesak pemerintah negara-negara dunia untuk tidak terburu-buru membuka ekonomi meski ada optimisme kemungkinan penggunaan vaksin Covid-19.
Berbicara pada Rabu (2/11), Bourla menyebut pemerintah harus lebih hati-hati.
"Mengingat tekanan untuk membuka ekonomi, (pemerintah) diharapkan tidak membuat kesalahan," kata Bourla, dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan di negara asalnya, Yunani.
Menurut Bourla, meski ada kemungkinan penyebaran vaksin corona, waktu yang tepat untuk membuka ekonomi bukanlah saat ini.
Pejabat eksekutif Pfizer tersebut mengatakan tahap awal program vaksinasi nasional dimungkinkan dapat memiliki dampak yang besar bagi ekonomi.
Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Kampanye Imunisasi Vaksin Covid-19 Skala Besar

Baca: Sederet Nama Politisi Gerindra Jadi Calon Kuat Pengganti Edhy Prabowo, Sandiaga Uno atau Fadli Zon?
Ia memprioritaskan penggunaan vaksin untuk kelompok yang rentan, seperti petugas medis dan kelompok lanjut usia.
"Vaksin adalah satu alat untuk mengendalikan penyakit ini .. Tidak lama lagi, kita akan kembali ke keadaan normal. Tapi sudah pasti bukan sekarang," kata Bourla, dikutip dari Associated Press, Kamis (3/12/2020).
Pendapat Bourla ini hadir setelah Inggris Raya menjadi wilayah pertama yang menyetujui vaksin yang dikembangkan Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech.
Kanada Siap Akhiri Uji Coba Pfizer dan BioNTech
Sementara itu, kabar ihwal vaksin virus corona datang dari Kanada.