TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jerman melalui badan pengendalian penyakit memperingatkan warganya agar taat terhadap aturan pembatasan sosial.
Meningkatnya jumlah kasus di Jerman belakangan ini menjadi sorotan pejabat setempat lantaran masih banyak warga yang tidak taat aturan.
Lembaga tersebut mengemukakan ada 22.046 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut menambah total angka yang mencapai 1.106.789 kasus.
"Situasinya masih sangat tegang," kata Lothar Wieler dari Robert Koch Institute, diwartakan Associated Press, Kamis (3/12/2020).
Baca: Ustaz Maaher At-Thuwailibi Ditangkap Polisi, Nikita Mirzani: Tunggu Giliran Gue yang Laporin
Baca: Sinopsis Karen Kingsburys The Bridge, Perjuangan Kisah Cinta Tak Terucapkan, Malam Ini di GTV
"Masih banyak orang yang akan terinfeksi," tambahnya.
Wieler mencatat adanya jumlah infeksi besar di panti jompo di mana lansia menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap virus corona.
Hampir 480 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sehingga total mencapai 17.602 jiwa yang mati karena corona.
Wieler mengimbau warga Jerman untuk tetap menghormati aturan jaga jarak dan kebersihan diri.
Angela Merkel Minta Warga Terus Jaga Disiplin
Kabar melonjaknya angka infeksi corona di Jerman hadir di tengah antusiasme warga setempat menyambut periode libur Natal dan Tahun Baru.
Meski masih di angka puluhan ribu, total angka tersebut lebih sedikit dibandingkan minggu sebelumnya.
Punya total lebih dari 1 juta kasus, Kanselir Jerman Angela Merkel mengimbau warganya untuk menjaga disipilin dalam mematuhi regulasi protokol kesehatan.
"Ini akan bermanfaat", katanya dalam sebuah pertemuan, dikutip Associated Press, Sabtu (28/11).
Baca: Presiden Jokowi Tetapkan 9 Desember 2020 jadi Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak
Baca: Film The Prom Resmi Rilis Trailer Perdananya, Segera Tayang di Netflix Bulan Depan
Dalam pesannya, Merkel menyebut bangga warganya disiplin selama 10 bulan terakhir.
Senada dengan Merkel, para pemimpin federal dan negara bagian pada minggu ini memutuskan untuk memperpanjang lockdown parsial di beberapa wilayah mulai 2 November hingga 20 Desember.
Langkah tersebut sejauh ini berhasil menghentikan peningkatan kasus baru, meski tidak turun secara siginifikan.
Diwartakan sebelumnya oleh TribunanewsWiki, Jerman melaporkan tembus 1 juta kasus virus corona.
Pada Jumat (27/11/2020), Pusat Kendali Penyakit di Jerman mengonfirmasi kabar yang sekaligus menjadi tonggak suram infeksi di negeri tersebut.
Enam belas negara bagian di Jerman melaporkan 22.806 kasus dalam sehari yang menambah total nasional menjadi 1.006.394 sejak dimulainya pandemi.
Sebagaimana diwartakan Associated Press, Jumat (27/11/2020), adapun angka kematian di Jerman jauh lebih sedikit dibandingkan banyak negara Eropa lainnya, yakni 15.586.
Sementara Inggris, Italia, dan Prancis mencapai lebih dari 50.000 orang yang meninggal.
Baca: Lonjakan Angka Virus Corona di Rusia, 27.543 Kasus Muncul dalam 24 Jam
Baca: Kasus Corona di India Mulai Turun Stabil, Pemerintah Masih Terapkan Jam Malam
Kanselir Jerman Angela Merkel dan seluruh Gubernur Negara Bagian telah memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga Desember.
Otoritas terkait juga menambahkan lebih banyak pembatasan untuk menurunkan jumlah kasus setiap minggunya.
Persiapan Jerman Jelang Natal
Sementara itu, enam belas wilayah di Jerman menginstruksikan warganya untuk menjalani karantina mandiri selama beberapa hari jelang persiapan acara Natal.
Adapun perintah tersebut dikhususkan bagi mereka yang ingin bertemu baik dengan saudara, keluarga, dan kerabat mereka.
Tak hanya itu, sebagaimana diwartakan kantor berita DPA, dilansir Associated Press, Selasa (24/11/2020), keenam-belas negara bagian tersebut juga telah menyetujui rencana kebijakan lockdown parsial.
Kesepakatan tersebut memuat kebijakan lockdown selama beberapa minggu ke depan.
Otoritas daerah di Jerman juga sepakat untuk memajukan waktu istirahat kegiatan belajar-mengajar.
Baca: 7 Film dan Drama Korea Terbaru yang Siap Tayang di Netflix, Lovestruck in the City hingga The Call
Baca: Keluarkan Dana Rp 19,8 Triliun, Filipina Siap Suntik Vaksin Covid-19 untuk 60 Juta Warganya
Di dalamnya berisi aturan bahwa pemberi kerja harus membiarkan staf mereka bekerja dari rumah.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)