Informasi awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Yaman Selatan atau Republik Rakyat Demokratik Yaman menyatakan merdeka dari Inggris tanggal 30 November 1967 atau tepat 53 tahun silam.
Eksis hingga tahun 1990, Republik Rakyat Demokratik Yaman adalah negara berhaluan Marxisme yang pertama di dunia Arab.[1]
Republik Rakyat Demokratik Yaman dan Republik Arab Yaman atau Yaman Utara bersatu tahun 1990 dan Ali Abdullah menjadi presiden pertama negara itu.
Namun, unifikasi Yaman tidak berjalan dengan mulus karena ada krisis ekonomi tahun 1991 dan perang saudara tahun 1994.[2]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 30 November: Setengah Juta Tentara Uni Soviet Serbu Finlandia
Kolonialisme #
Yaman Selatan, terutama di kota pelabuhan Aden yang strategis, berada dalam kendali Inggris sejak tahun 1839.
Pengaruh Inggris meningkat di Yaman bagian utara dan timur setelah Inggris menguasai Aden tahun 1839.
Wilayah itu menjadi bagian India Britania hingga tahun 1937 ketika Aden menjadi sebuah crown colony.
Selain itu ada juga dua protektorat Inggris (dikenal sebagai Protektorat Aden Timur dan Barat) yang terdiri dari 24 kesultanan, keamiran, sheikdom.
Pada tahun 1965 mayoritas tribal state di dalam protektorat dan koloni Aden bergabung membentuk federasi bernama Federasi Arab Selatan yang didukung Inggris.[3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Richard Byrd Jadi Manusia Pertama yang Terbang di Atas Kutub Selatan
Merdeka #
Yaman Selatan mulai bergejolak tahun 1965 ketika dua kelompok nasionalis mulai berkampanye meminta kendali atas Yaman.
Dua kelompok itu adalah Front for the Liberation of Occupied South Yemen (FLOSSY) dan National Liberation Front.
Revolusi 14 Oktober yang dipicu dari Radfan mendeklarasikan kemerdekan wilayah selatan dan timur.
Pemberontakan lokal yang dibantu oleh Gamal Abdul Nasser dari Mesir pada akhirnya mengusir Inggris dari Yaman Selatan.
Karena menghadapi kekerasan yang tidak dapat dikendalikan, pasukan Inggris mulai menarik diri tahun 1967.
Kekuasaan federal runtuh dan pihak NFL mengambil alih kekuasaan setelah menyingkirkan rival mereka, FLOSSY.
Front Nasional di Selatan menyatakan kemerdekaan tanggal 30 November 1967 dan negara itu dinamakan Republik Rakyat Demokratik Yaman Selatan.
Namun, negara itu diubah lagi namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman tahun 1970 setelah sayap radikal dari NLF Marxist berkuasa dan semua partai politik bergabung dengan Partai Sosialis Yaman.
Republik Rakyat Demokratik Rakyat menjadi negara Marxist pertama di dunia Arab.[4]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pembantaian Zong, Ratusan Budak Afrika Ditenggelamkan demi Klaim Asuransi
Unifikasi #
Republik Demokratik Rakyat Yaman bersatu dengan Yaman Utara tahun 1990.
Ada faktor yang memungkinkan unifikasi ini. Pertama adalah penemuan cadangan minyak dan gas di kedua negara itu dalam waktu hampir bersamaan.
Beberapa cadangan minyak ini berada di wilayah perbatasan yang disengketakan. Oleh karena itu, daripada meletus perang, lebih baik kedua negara disatukan.
Kedua adalah keputusan Presiden Uni Soviet Michael Gorbachev untuk berhenti memberikan dukungan kepada sejumlah negara Eropa timur yang menjadi sumber bantuan Yaman Selatan.
Pilihan masuk akal bagi Partai Sosialis Yaman adalah mulai melakukan negosiasi ketika mereka masih berkuasa.[5]
Kedua negara akhirnya bersatu dan akhirnya membentuk sebuah sistem politik yang didasarkan pada demokrasi multipartai.
Namun, unifikasi tidak berjalan mulus karena ada krisis ekonomi tahun 1991 dan perang saudara tahun 1994.
Pemilu secara bebas dilakukan pertama kali tahun 1993 dan dilanjutkan empat tahun setelahnya.[6]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 27 November: Berners Street Hoax Disebarkan di London Demi Sebuah Taruhan
(Tribunnewswiki/Tyo)
| Peristiwa | Yaman Selatan Merdeka |
|---|
| Tanggal | 30 November 1967 |
|---|
Sumber :
1. www.globalsecurity.org
2. www.history.com
3. www.britannica.com