TRIBUNNEWSWIKI.COM - Diberlakukannya kembali jam malam di beberapa daerah di Amerika membuat beberapa orang melakukan panic buying.
Banyak warga Amerika yang kemudian berbondong-bondong membeli tisu toilet, atau tisu-tisu lainnya.
Akibatnya, rak-rak tisu toilet di sejumlah supermarket terlihat kosong melompong.
Kondisi panic buying yang menyebabkan beberapa barang kosong terjadi di banyak negara bagian mulai dari California hingga New York.
Reuters memberitakan, Walmart pada hari Jumat mengatakan pihaknya melihat stok barang yang lebih sedikit dari biasanya untuk tisu toilet.
Kemudin persediaan pembersih juga hampir ludes karena infeksi yang menyebar hampir tidak terkendali di sebagian besar Amerika Serikat.
Pada Jumat sore, 22 negara bagian telah memberlakukan pembatasan yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus.
Hal ini yang kemudian mendorong aksi pembelian secara panik (panic buying) dari konsumen hingga akhirnya para pelaku ritel membatasi pembelian.
Baca: Maraknya Pelanggaran Tak Pakai Masker, 2.665 Warga Positif Covid-19 dalam Sehari di Pakistan
Baca: Sejumlah Oposisi dan Aktivis Nilai Pemerintah Jepang Lamban atasi Lonjakan Covid-19
Pembeli di kota-kota seluruh Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa tisu desinfektan terjual habis di toko ritel seperti Walmart dan Costco, serta di jaringan grosir milik Cerberus Capital, Albertsons and Vons.
“Walmarts sebagian besar masih kehabisan tisu Lysol, dan tisu toilet sudah habis lagi,” kata Whitley Hatcher, 31 tahun, warga Tucson, Arizona.
“Anehnya, di tempat-tempat seperti Walgreens dan Dollar Tree Anda masih bisa menemukan apa yang Anda butuhkan. Saya pikir orang-orang melihat rak kosong di toko yang lebih besar dan panik membeli,” kata Hatcher.
Di Costco Vancouver, Washington - di mana aturan baru termasuk larangan sementara makan di dalam ruangan - banyak barang yang mengalami kehabisan stok, termasuk tisu toilet, tisu handuk, tisu pembersih, sarung tangan dan daging kaleng.
Melansir Reuters, aksi perburuan tisu toilet juga terjadi lagi di California.
Hal itu disebabkan karena Gubernur California pada hari Kamis memerintahkan pemberlakuan jam malam untuk semua pertemuan sosial dalam ruangan dan kegiatan non-esensial di luar rumah di sebagian besar negara bagian.
Sementara itu, Charmin Procter & Gamble PG.N, produsen tisu toilet No. 1 di AS mengatakan, sedang menjalankan pabrik 24 jam penuh dalam sehari selama seminggu untuk memenuhi permintaan.
Update Covid-19 di Dunia per 22 November 2020
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (22/11/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 58.462.891 (58 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 40.439.276 (40 juta) pasien telah sembuh, dan 1.385.688 orang meninggal dunia.
Baca: Muncul 3 Kasus Baru Covid-19, Otoritas Wilayah di China Lakukan Tes Massal dan Penutupan Sekolah
Baca: Jumlah Angka Infeksi Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 12 Juta Kasus, Vaksin Siap Disebarkan
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 16.637.927 dengan rincian 16.535.681 pasien dengan kondisi ringan dan 102.246 dalam kondisi
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak: