TRIBUNNEWSWIKI.COM - Otoritas China melakukan tes Covid-19 massal di sejumlah wilayah serta menutup sekolah setelah ditemukan tiga kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir.
Adapun petugas melaporkan kasus infeksi berada di dua Provonsi Mongolia Dalam (sebuah wilayah otonomi khusus Republik Rakyat Tiongkok) dan satu lagi di wilayah Shanghai.
Sebuah kota di Mongolia Dalam, yakni Manzhouli akan mulai melakukan tes massal untuk warganya pada Minggu (22/11), sehari setelah kasus ditemukan.
Kota tersebut juga akan menutup sementara bangunan sekolah dan sejumlah tempat umum.
Otoritas wilayah yang masih berada dalam China tersebut juga mengumumkan kepada warganya agar tidak mengadakan aktivitas pada malam hari.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 22 November 1900: Mobil Mercedes yang Pertama Diuji Coba Perdana
Baca: Bocah 8 Tahun di Nunukan Kalimantan Utara Kebiasaan Mencuri, Tercatat Puluhan Kali dalam 2 Tahun
Sementara itu di Shanghai, satu kasus Covid-19 ditemukan setelah pemerintah daerah melakukan tes massal terhadap 15.416 orang belakangan ini.
Meski Shanghai tidak menutup sekolah, tetapi otoritas setempat membatasi sejumlah fasilitas umum, seperti rumah sakit.
Lebih jauh lagi, Shanghai juga melakukan tes massal untuk warganya yang berada di Distrik Pudong New Area.
Sebagai informasi, China baru saja melakukan tes massal terhadap tiga juta penduduk di utara kota Tianjin.
Kebijakan ini dilakukan setelah muncul lima kasus baru dalam pekan ini.
Baca: Bagus Kahfi Sudah Minta Izin Barito Putera, Peluang Gabung FC Utrecht Semakin Dekati Kenyataan
Baca: Serangan Roket dari Jalur Gaza Palestina Jatuh di Wilayah Israel, Diduga dari Kelompok Hamas
Melansir data Coronavirus Resource Center dari John Hopkins University & Medicine, total kasus di China mencapai 92.037 dengan 4.742 kematian. Sementara pasien sembuh mencapai 86.769 jiwa.
Update Kasus Covid-19 di AS
Sementara itu, musuh ekonomi China yakni Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengalami lonjakan kasus virus corona yang tercatat tembus 12 juta kasus.
Update data dari John Hopkins University, Minggu (22/11/2020) ini secara spesifik menghitung ada 12.089.440 kasus infeksi dengan 255.899 orang meninggal dunia di AS.
Sementara total 4.529.700 orang telah dinyatakan pulih dari penyakit tersebut.
Menurut data tersebut, Texas menjadi negara bagian dengan laporan kasus tertinggi.
Total 1,078,875 kasus Covid-19 di Texas, disusul California dengan 1,057,245, kemudian Florida dengan 905,205 kasus.
Sedangkan angka global Covid-19 mencapai 58.144.199 kasus dengan 1.380.474 orang meninggal dunia, menurut laman Coronavirus Resource Center dari John Hopkins University & Medicine.
Baca: Hasil Survei: Sebagian Besar Warga Amerika Senang Donald Trump Kalah daripada Joe Biden Menang
Baca: Diganggu Debt Collector Sangar? Jangan Panik, Langsung Laporkan ke 5 Tempat Ini
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar mengatakan bahwa negeri Paman Sam akan menyebarkan 40 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir bulan depan.
"Pada akhir Desember, kami berharap memiliki sekitar 40 juta dosis dari dua vaksin (Pfizer dan Moderna) tersedia untuk distribusi sembari menunggu otorisasi FDA, cukup untuk memvaksinasi sekitar 20 juta orang Amerika yang paling rentan," kata Azar kepada wartawan, dilansir Reuters, Kamis (19/11).