Tradisi Aneh: Perawan Daerah Ini Mesti Biarkan Bagian Sensitifnya Terbuka dan Jalani Tes Perawan

Yang lebih aneh, mungkin juga sedikit ekstrem, adalah mereka memakai buluh dan air seni untuk melakukan tes keperawanan.


zoom-inlihat foto
tes-perawan-00898456.jpg
EVA.VN
Para perempuan yang masih perawan berjejer di barisan depan sambil membiarkan bagian sensitifnya terbuka dan wajib jalani tes keperawanan. Dalam tradisi suku ini, menjaga keperawanan sebelum menikah adalah hal sakral. Mereka bisa diusir bahkan dibunuh bila tidak lolos tes keperawanan ala suku ini.


Dengan lebih dari selusin ternak, seorang pria dapat menikahi seorang istri.

Oleh karena itu, semakin banyak istri, semakin kaya pria itu.

Layaknya wanita, pria Zulu juga harus mematuhi aturan yang ketat, terutama dalam menjaga kesucian sebelum menikah.

Biasanya, pria Zulu harus banyak berlatih dan berusia di atas 35 tahun untuk menikah.

Tes Keperjakaan

Bukan hanya wanita Zulu yang punya kebiasaan untuk mengecek keperawanannya, tapi juga untuk pria menjalani tes keperjakaan.

Hanya saja, pria yang tidak menggunakan alang-alang tapi menggunakan air kencingnya sendiri.

Pada hari ujian, semua pria akan berkumpul di depan penduduk desa.

Setelah itu, mereka harus buang air kecil secara bergiliran.

Jika aliran urin setinggi bagian atas kepala atau lebih, anak laki-laki itu suci.

tes perawan 005
Para pria Suku Zulu dalam satu perayaan tradisional. Pria Suku Zulu juga wajib menjalani tes keperjakaan yakni dengan cara melihat tingginya pacuran air urine saat buang air kecil: bila melewati kepala, berarti masih perjaka.

Sebaliknya, dengan aliran air seni yang rendah, mereka akan dianggap melakukan hubungan seks sebelum menikah dan mendapatkan hukuman yang berat dari warga desa.

Faktanya, tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan aliran urin tinggi atau rendah yang dapat membuktikan apakah seorang pria itu suci atau tidak.

Namun setiap tahun, masyarakat Zulu tetap menggelar upacara ini sebagai ritual yang sangat diperlukan dalam budaya lama.

(tribunnewswiki.com/hr)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved