Perkembangan Kasus Anggota Moge Aniaya 2 TNI, Sempat Dilerai Polisi Tapi Tak Dihiraukan

Tak hiraukan polisi yang melerai, anggota klub moge tetap nekat mengeroyok 2 anggota TNI di Kota Bukittinggi.


zoom-inlihat foto
dua-pengendara-moge-yang-keroyok-anggota-tni-di-bukittinggi-ditahan-polisi.jpg
Istimewa
Dua di antara pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus pengeroyokan 2 anggota TNi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memasuki babak baru.

Dari hasil rekaman CCTV, polisi kini menetapkan 5 orang tersangka yang terlibat aksi pengeroyokan.

Tak hanya itu, polisi sempat hadir dan melerai peristiwa penganiayaan terhadap 2 anggota TNI oleh anggota klub motor gede (moge) Harley Davidson.

Dalam rekeman itu, tampak anggota polisi telah berusaha melerai pertikaian.

Namun, usahanya tak dihiraukan anggota moge yang tetap melakukan penganiayaan.

"Justru sudah dilerai," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat dimintai konfirmasi, Senin (2/11/2020).

Dody melanjutkan, meski sudah dilerai anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam.

Bahkan, ibu pemilik toko sudah memohon untuk berhenti.

Baca: Bertambah, Tersangka Pengeroyokan TNI oleh Anggota Klub Moge Jadi 5 Orang

Baca: Update Kasus Pengendara Moge Keroyok Anggota TNI: Polisi Tetapkan Empat Tersangka, Amankan 14 Motor

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge yang terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Hingga kini, penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

Saat ini, polisi sudah menetapkan lima tersangka.

Mereka adalah MS (49 ) dan B (18 ), HS (48), JAD (26), dan terakhir TR (33).

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Penjelasan Puspomad Komandan Puspomad TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan, pengeroyokan dua anggotanya itu berawal dari salah paham di jalan raya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan dr Hamka Kota Bukittinggi.

“Telah terjadi kesalahpahaman antara dua orang prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0304/Agam dengan pengendara sepeda motor rombongan klub moge HOG,” kata Dodik.

Menurut Dodik, rombongan moge tersebut dilaporkan ugal-ugalan di jalan dan membuat pengendara lainnya terpaksa minggir di bahu jalan.

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mustari, memberi kesan kurang sopan, karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar.

Sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," kata Dodik.

Tangkapan layar video viral seseorang dikeroyok rombongan pengendara moge di Bukittinggi.
Tangkapan layar video viral seseorang dikeroyok rombongan pengendara moge di Bukittinggi. (Instagram/bukittinggi24jam)

Sebelumnya, rekaman video viral karena memperlihatkan dua anggota TNI dikeroyok oleh pengendara motor gede (MOGE) di Sumatera Barat.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @reporter.minang, yang menyebutkan adanya pengeroyokan oleh sejumlah anggota klub MOGE.

"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota klub motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis akun tersebut.

Korban pengeroyokan tersebut ternyata adalah anggota TNI yang mendapat pemukulan hingga jatuh tersungkur.

Dalam video yang beredar, nampak seorang pelaku menendang kepala korban.

Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota MOGE itu terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Jumat (30/10/2020).

Baca: Anggota TNI Dianiaya Rombongan Klub Moge, Dedi Mulyadi: Main Aja Nyusahin Orang Lain

Baca: TNI Jadi Korban Penganiayaan Anggota Klub Moge, DPR Andre Rosiade: Jangan Beri Penangguhan

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara membenarkan bahwa dua korban dugaan pengeroyokan itu merupakan anggota TNI.

"Betul, korban adalah anggota TNI aktif yang bertugas di Kodim 0304/Agam," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Mereka adalah Serda Mis dan Serda MY yang bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.

Akibat pengeroyokan itu, Serda Mis mengalami luka di bibir bagian atas.

Sementara Serda MY mengalami memar di kepala belakang.

Seusai kejadian itu, kedua anggota TNI AD ini dibawa ke Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan pengobatan.

Baca: Anggota Klub Moge Aniaya Dua Anggota TNI di Sumatera Barat Jadi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara

Pelaku anggota klub motor gede yang diduga melakukan pemukulan itu diketahui berinisial MS (49) dan B (18).

Saat ini mereka sudah diamankan dan dilakukan penahanan.

"Dua orang sudah kami tahan inisial MS (49) dan B (18). Pasal yang dipersangkakan adalah 170 KUHP," katanya.

Kedua pelaku yang melakukan pemukulan itu, diketahui merupakan warga Bandung.

Mereka bersama dengan rombongan awalnya berangkat dari Jawa Barat untuk melakukan touring di Sumatera Barat. (Tribunnewswiki.com/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved