Eveline, seorang saksi mata, menggambarkan saat orang-orang mulai berlari setelah mendengar tembakan senjata.
“Tiba-tiba penembakan dimulai, awalnya kami tidak tahu apa itu… Lalu ada penembakan lagi, tapi lebih dekat, jadi kami mulai kabur,” katanya kepada The Associated Press.
“Karena kami tidak tahu apakah kami berlari ke arah yang benar, kami berlari ke sebuah hotel dan bersembunyi di sana.”
Reaksi para pemimpin dunia
Banyak pemimpin Eropa turun ke media sosial untuk mengungkapkan keterkejutan mereka atas penembakan itu.
Di Twitter, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis “berbagi keterkejutan dan kesedihan rakyat Austria… Ini Eropa. Musuh kita harus tahu dengan siapa mereka berhadapan. Kami tidak akan pernah menyerah. ”
Baca: Beri Tahu Anak-Anakku, Aku Sayang Mereka, Kalimat Terakhir Wanita Korban Teror di Gereja Prancis
Baca: Buntut Pernyataan Macron soal Islam, Protes Anti Prancis Dilakukan oleh Umat Muslim di Seluruh Dunia
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia "sangat terkejut" atas serangan itu, dan mengatakan Inggris bersatu dengan Austria, sebuah sentimen yang juga dimiliki oleh Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda.
"Pikiran kami tertuju pada para korban dan keluarga mereka, dan dengan pemerintah Austria dalam menangani tindakan keji ini," tulis Rutte di Twitter.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan ketua Dewan Uni Eropa Charles Michel juga "mengutuk keras" serangan itu.
Dan kementerian luar negeri Jerman men-tweet bahwa laporan dari Austria "mengerikan dan mengganggu".
"Kami tidak bisa menyerah pada kebencian yang bertujuan memecah belah masyarakat kami," tambah kementerian itu.
Polisi Ceko mengatakan mereka sedang melakukan pemeriksaan di perbatasan dengan Austria.
"Polisi sedang melakukan pemeriksaan acak terhadap kendaraan dan penumpang di penyeberangan perbatasan dengan Austria sebagai tindakan pencegahan sehubungan dengan serangan teror di Wina," tweet polisi Ceko.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)