TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyatakan kekecewaannya atas pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Khan menyebut "Pernyataan Macron melukai perasaan ratusan juta umat Muslim di seluruh dunia."
Melalui akun Twitternya, Khan mengekspresikan kekesalannya tersebut menggunakan bahasa Inggris dan Urdu,
Seperti diketahui, banyak warga Pakistan yang senada dengan PM Khan atas apa yang diucapkan Macron, meski tanpa memahami kedalaman dan konteks masalahnya.
Pakistan yang secara historis akrab -dan merupakan sekutu dekat- Turki, dinilai menjadi mitra strategis dalam mengangkat isu internasional.
Baca: Setelah Terjang Sisi Selatan Filipina, Badai Tropis Molave Hantam Vietnam: 2 Orang Tewas, 26 Hilang
Baca: Ini Alasan Tubuh Harus Segera Mandi dan Keramas Setelah Terkena Air Hujan
Presiden Turki Erdogan juga dipandang sebagian besar warga Pakistan sebagai pemimpin dalam komunitas Muslim.
Turki juga sedang mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur bernilai miliaran dolar di Pakistan selama beberapa dekade.
Ribut Isu Karikatur
Belakangan ini dunia internasional geger setelah pembunuhan Samuel Paty, seorang guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya.
Otoritas Prancis melancarkan tindakan keras terhadap apa yang mereka sebut sebagai 'Islam Radikal' dengan menutup satu masjid dan mengrebek sejumlah bangunan ibadah.
Baca: PSK Dibunuh oleh Pelanggan, Polisi Duga Pelaku Tergiur Isi Dompet Korban
Baca: Uni Eropa Ancam Berikan Sanksi Jika Turki Tidak Hentikan Provokasi Pemboikotan Produk Prancis
Seperti diketahui, Presiden Turki Tayyip Erdogan menilai Macron memiliki agenda 'anti-Islam' dibalik pernyataan dukungannya untuk guru tersebut.
Erdogan juga sempat mengatakan bahwa Macron perlu melakukan 'tes kesehatan mental' atas pernyataan mengenai ketidaksepakatan Macron atas Islam Radikal.
Erdogan turut menyerukan pemboikotan produk-produk Prancis yang diikuti sejumlah negara-negara di Timur Tengah.
Inilah yang kemudian diprotes para petinggi negara-negara Eropa.
Sebagai informasi, Turki dan Prancis sama-sama merupakan anggota aliansi militer NATO, tetapi sering berselisih mengenai isu-isu sensitif, termasuk Suriah dan Libya, yuridiksi maritim wilayah timur Mediterania dan konflik di Nagorno-Karabakh.
Baca: Peringati Maulid Nabi Muhammad 2020, Berikut Kumpulan Ucapan yang Bisa Kamu Bagikan di Media Sosial
Baca: Belanda, Jerman, Italia, dan Uni Eropa Bela Emmanuel Macron Pasca-Seruan Turki Boikot Produk Prancis
Prancis merupakan sumber impor terbesar ke-10 Turki dan peringkat ke-7 pasar ekspor Turki.
Keduanya sering terlibat perselisihan atas isu-isu internasional.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)