TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah menghancurkan sisi selatan Filipina, Badai Tropis Molave menghantam Vietnam, Rabu (28/10/2020).
Setidaknya 2 orang tewas dan puluhan orang lainnya dilaporkan hilang.
Dua kapal nelayan juga dilaporkan tenggelam bersama 26 awak kapalnya.
Ini merupakan badan terkuat yang melanda Vietnam selama 20 tahun terakhir.
Mengutip Associated Press, angin berkecepatan 150 kilometer (93 mil) per jam menewaskan seorang pria yang jatuh dari atapnya saat sedang membangun rumah di Provinsi Quang Ngai.
Baca: Uni Eropa Ancam Berikan Sanksi Jika Turki Tidak Hentikan Provokasi Pemboikotan Produk Prancis
Baca: Ini Alasan Tubuh Harus Segera Mandi dan Keramas Setelah Terkena Air Hujan
Sementara seorang pria lainnya tewas tergencet pohon yang tumbang di daerah pesisir, lapor Kantor Berita Vietnam.
Pencarian Korban
Angkatan Laut Vietnam diberitakan mengerahkan dua kapal penyelamat untuk mencari 26 nelayan di pantai Provinsi Binh Dinh.
Namun belum jelas apakah sudah ada tanda-tanda orang yang selamat.
Sebuah rekaman televisi menunjukan ganasnya angin mengguncang atap dan menumbangkan pohon di wilayah Quang Ngai.
Baca: Belanda, Jerman, Italia, dan Uni Eropa Bela Emmanuel Macron Pasca-Seruan Turki Boikot Produk Prancis
Baca: Belanda, Jerman, Italia, dan Uni Eropa Bela Emmanuel Macron Pasca-Seruan Turki Boikot Produk Prancis
Di provinsi pesisir Phu Yen, jalanan utama dipenuhi tiang listrik, pepohonan, dan papan reklame.
Ganasnya angin merobek atap rumah warga dan merusak sejumlah tambak ikan.
Sedikitnya 40.000 orang telah dievakuasi ke area darurat di pedalaman, jauh dari desa-desa pesisir.
Sejumlah provinsi menutup sementara aktivitas perkantoran, industri, dan kegiatan belajar-mengajar.
Mereka meminta agar warga tetap berada di dalam rumah untuk mencegah terjadinya korban.
Baca: Viral Pemuda Ngamuk Hantam Motor Pakai Batu saat Ditilang, Ternyata Kendaraan Bukan Miliknya
Baca: Hanya karena Kesalahan Tanda Petik, Ibu di Surabaya Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Vietnam padahal belum selesai dari bencana banjir parah dan tanah longsor yang menewaskan 136 orang.
Setidaknya lima bandara ditutup saat badai tropis menerjang.
Lebih dari 200 penerbangan dibatalkan. Sementara layanan kereta api juga ditangguhkan pada Rabu (28/10), dan akan dilanjutkan ketika cuaca membaik.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)