TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan akan ada rencana pembangunan pabrik vaksin skala kecil (pilot plant).
Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di kawasan Puspiptek Serpong di Tangerang Selatan untuk mendukung upaya percepatan pengembangan vaksin Covid-19 secara nasional.
Kemenristek sedang mengembangkan pusat pengembangan vaksin nasional yang berada di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang akan memiliki lab penelitian dan pabrik vaksin skala kecil.
"Selain ada lab untuk penelitian yang tentunya sudah pasti harus mengikuti perizinan atau prosedur tertentu, di sebelahnya akan ada semacam 'pilot plant' lain jadi pabrik vaksin skala kecil untuk memastikan vaksin yang sudah dihasilkan bibitnya, bibitnya itu bisa mulai dibuat vaksin dengan jumlah atau skala kecil untuk uji klinis," kata Menristek Bambang dalam acara virtual Deklarasi Pernyataan Status Clearance Perumahan Batan Indah, Jakarta, Kamis (22/10/2022).
Harapannya, bibit vaksin yang dihasilkan di laboratorium tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut di pabrik vaksin skala kecil itu.
Dalam upaya pengembangan pusat pengembangan vaksin nasional di lokasi tersebut, menurut dia, dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, terutama untuk perizinannya karena di lokasi itu rencananya dibangun pabrik vaksin skala kecil.
Baca: Guru dan Dosen Bakal Menjadi Golongan Pertama yang Dapat Suntik Vaksin Covid-19
Baca: Agar Tercipta Kekebalan Efektif, 180 Juta Penduduk Indonesia Akan Disuntik Vaksin Covid-19
Bambang mengatakan, dengan keberadaan pusat pengembangan vaksin nasional, ia berharap akan mempercepat upaya bangsa Indonesia untuk menghasilkan vaksin Covid-19.
Dia juga mengatakan, pusat pengembangan vaksin nasional akan dapat menjadi sumbangan berikutnya dari Puspiptek dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam upaya menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Sinovac
Uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China berjalan baik.
Calon vaksin Covid-19 ini juga diuji klinis di Indonesia dan melibatkan ribuan relawan.
Kabar kelancaran uji klinis vaksin ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin (28/9/2020).
"Kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar," kata Retno.
Menurut laporan tim uji klinis, kata Retno, tidak ada efek berat yang dirasakan relawan setelah mereka mendapat suntikan vaksin.
"Jadi intinya dapat berjalan dengan lancar dan sejauh ini hasilnya baik," kata Retno.
Baca: Pemerintah Merinci Daftar 6 Kelompok yang Diprioritaskan Mendapat Vaksin Covid-19
Pemerintah akan memastikan bahwa Indonesia akan mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal.
"Jadi intinya dapat berjalan dengan lancar dan sejauh ini hasilnya baik," kata Retno.
Sebagai informasi, PT Bio Farma (Persero) merupakan pihak yang bekerja sama dengan Sinovac. Retno mengatakan tim ahli Sinovac telah meninjau kesiapan fasilitas Bio Farma.
"Tim ahli Sinovac telah melakukan visitasi ke Bandung, untuk meninjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus melakukan observasi pelaksanaan uji klinis fase ketiga di Bandung dan sekitarnya," kata Retno.
Nantinya, Bio Farma akan memproduksi vaksin dengan kapasitas 250 juta dosis. Retno menegaskan prinsip kehati-hatian terus ditekankan dalam persiapan vaksinasi.
Baca: UPDATE Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, 9 Calon Vaksin Sudah Masuk Uji Klinis Tahap 3
Daftar 6 Kelompok yang Diprioritaskan Mendapat Vaksin Covid-19
Pemerintah optimistis vaksin Covid-19 dapat disalurkan mulai Januari tahun depan.
Ada enam kelompok yang diprioritaskan prioritas vaksin Covid-19 pada tahap awal.
Pada tahap awal ini direncanakan ada sebanyak 102,45 juta orang yang disuntik vaksin Covid-19.
Hal ini terinci dalam dokumen presentasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (28/9/2020).
Mereka yang berada di barisan terdepan dalam menangani pandemi akan menjadi kelompok pertama atau paling diprioritaskan.
Pada kelompok ini, ada total 1,31 juta orang yang akan diberi vaksin.
Baca: Ilmuwan Khawatir karena Perusahaan Vaksin Covid-19 Kurang Terbuka Mengenai Detail Keamanan Produknya
Kelompok Kedua, orang yang memiliki kontak erat dengan pasien covid-19. Targetnya ada 50.000 orang.
Kelompok Ketiga, orang yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran 715.000 orang.
Untuk pelayanan publik, pemerintah akan mendistribusikan vaksin dalam empat tahap.
Perinciannya: Tahap pertama untuk 344 ribu orang, tahap kedua 94 ribu orang, tahap ketiga sebanyak 159 ribu orang, dan tahap keempat 118 ribu orang.
Kelompok keempat, masyarakat umum dengan sasaran berjumlah 92,28 juta orang. Proses distribusinya dilakukan dalam lima tahap.
Tahap pertama dibagikan kepada 10 ribu orang, kedua kepada 3 ribu orang, ketiga 3,03 juta orang, keempat 2,57 juta orang, kelima 86,66 juta orang.
Baca: Selain Khawatir Monopoli Negara Kaya, WHO Sebut Kurangnya Dana Vaksin Covid-19 bagi Negara Miskin
Kelompok kelima, vaksin akan mendistribusikan kepada 4,36 juta tenaga pendidik.
Terakhir, aparatur sipil negara (ASN) hingga lembaga legislatif yang sebanyak 3,72 juta orang.
Pemerintah akan membagi dua dosis vaksin per orang dengan jarak 14 hari untuk membentuk kekebalan tubuh dari covid-19.
Pemberian vaksin akan dilakukan di beberapa lokasi.
- Vaksinasi untuk kelompok usia produktif dan komorbid dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) pemerintah dan faskes yang bekerja sama dengan swasta. Namun, khusus untuk kelompok komorbid harus dilakukan oleh dokter ahli.
- Vaksinasi peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan akan mengikuti sistem kesehatan yang berjalan saat ini.
Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto menyatakan rancangan peraturan presiden (perpres) mengenai pengadaan dan distribusi vaksin virus corona dalam proses permintaan paraf menteri.
Seluruh substansi telah disempurnakan dengan memasukkan poin untuk kondisi kahar.
Selain itu, pemerintah juga membuat peta jalan (road map) pelaksanaan vaksinasi yang akan dilakukan setelah perpres keluar.
Road map itu terkait dengan pembentukan tim teknis penyusunan, penyusunan konsep peraturan menteri kesehatan (permenkes), dan sinkronisasi strategi komunikasi publik.
(Tribunnewswiki/Kompas,Kontan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menristek: Akan Dibangun Pabrik Vaksin Covid-19 Skala Kecil di Serpong"