
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ada lebih dari 170 kelompok peneliti di seluruh dunia yang saat ini berlomba mengembangkan vaksin Covid-19 yang efektif dan aman.
Dikutip dari The Guardian, (18/9/2020), vaksin pada umumnya membutuhkan pengujian selama bertahun-tahun sebelum diproduksi besar-besaran.
Namun, para ilmuwan saat ini berharap dapat menemukan vaksin Covid-19 dalam waktu 12-18 bulan.
Vaksin merangsang sistem kekebalan untuk memunculkan antibodi pada tubuh manusia.
Sebelum diberikan kepada jutaan orang, vaksin harus sudah memenuhi standar keamanan dan efektivitas.
Ada beberapa tahapan atau fase dalam pengujian vaksin.
Baca: Ilmuwan Khawatir karena Perusahaan Vaksin Covid-19 Kurang Terbuka Mengenai Detail Keamanan Produknya

Pada tahap uji praklinis, peneliti memberikan vaksin kepada hewan untuk mengetahui apakah vaksin itu bisa memicu respons sistem kekebalan.
Jika tahap praklinis berhasil, maka vaksin diuji klinis tahap 1.
Pada tahap 1, vaksin diberikan kepada sejumlah kecil orang untuk mengetahui apakah vaksin itu aman dan mempelajari lebih lanjut mengenai respons kekebalan yang muncul.
Apabila tahap 1 berhasil, vaksin diuji klinis tahap 2 kepada ratusan orang.
Pada tahap ini, peneliti akan mempelajari lebih banyak mengenai keamanan dan dosis tepat dari vaksin itu.
Baca: Selain Khawatir Monopoli Negara Kaya, WHO Sebut Kurangnya Dana Vaksin Covid-19 bagi Negara Miskin
Setelah berhasil melalui tahap 2, uji kinis diteruskan ke tahap 3 dan diberikan kepada ribuan orang.
Tahap akhir ini digunakan untuk mengonfirmasi keamnanan, termasuk melihat adanya efek samping yang jarang terjadi, dan efektivitasnya.

Dalam tahap uji klinis akhir ini, ada juga yang diberi plasebo atau vaksin palsu atau materi yang bukan vaksin.
Apabila uji coba tahap 3 sukses, vaksin akan disetujui dan bisa segera diproduksi besar-besaran.
Hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, dari 170 vaksin yang dikembangkan di seluruh dunia, 9 di antaranya sudah masuk tahap uji klinis 3.
Baca: Tak Seratus Persen Sempurna, Ini Kelemahan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac dari China
Indonesia juga menjadi salah satu tempat uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac dari China.
Berikut perusahaan/institusi pengembang vaksin Covid-19 yang sedang melakukan uji klinis tahap 3.
1. University of Oxford/AstraZeneca
80 Persen Penduduk Tiongkok Disebut Sudah Pernah Terkena Covid-19 |
![]() |
---|
Tiongkok Akui dalam 5 Pekan Ada 60.000 Orang Meninggal karena Covid-19 |
![]() |
---|
Subvarian XBB.1.5 Menyebar, WHO Anjurkan Pelaku Perjalanan Gunakan Masker |
![]() |
---|
Tiongkok: Puncak Kasus Covid-19 Sudah Terlewati di Beberapa Wilayah |
![]() |
---|
PPKM Dicabut, Epidemiolog Ingatkan Potensi Kasus Covid-19 Melonjak Lagi |
![]() |
---|