
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang relawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxfod meninggal.
Hal ini dikatakan oleh pihak berwenang kesehatan Brasil, Anvisa, pada Rabu (21/10/2020).
Dilansir dari Reuters, (22/10/2020), AstraZeneca menolak berkomentar, sedangkan Universitas Oxford mengonfirmasi bahwa uji klinis akan tetap dilanjutkan.
Oxford menyatakan "belum ada kekhawatiran tentang uji klinis tersebut" setelah dilakukan penilaian yang cermat.
Sumber yang didapatkan Reuters mengatakan uji klinis akan ditangguhkan apabila relawan yang meninggal itu telah menerima vaksin Covid-19, menunjukkan bahwa orang itu bagian dari kelompok kontrol yang diberikan vaksin meningitis.
Universitas Federal Sao Paulo, yang membantu mengoordinasi uji klinis tahap 3 di Brasil, mengatakan komite peninjau telah menyarankan uji coba dilanjutkan.
Baca: Rusia Siap Pasok 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sputnik V ke India

Universitas tersebut mengonfirmasi bahwa relawan itu warga Brasil, tetapi tidak memberikan detail personal lebih lanjut.
"Semuanya berjalan seperti yang diharapkan, tanpa adanya laporan komplikasi serius terkait vaksin yang melibatkan relawan yang berpartisipasi," kata pihak universitas itu dalam sebuah penyataan, dikutip dari Reuters.
Juru bicara universitas itu mengatakan sejauh ini sudah ada 8.000 relawan (dari 10.000 yang direncanakan ikut dalam uji coba) yang direkrut dan diberikan dosis pertama di enam kota di Brasil.
Dia juga menyebut ada banyak relawan yang sudah menerima suntikan kedua.
CNN Brasil melaporkan bawah relawan itu adalah laki-laki berumur 29 tahun yang tinggal di Rio de Janeiro dan meninggal karena komplikasi Covid-19.
Anvisa tidak memberikan detail lebih lanjut untuk menjaga kerahasiaan medis relawan yang terlibat dalam uji klinis itu.
Baca: Beredar Kabar Hoax di Rusia, Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah Manusia Jadi Monyet
Perusahaan vaksin kurang terbuka mengenai detail keamanan
Perusahaan vaksin yang kurang terbuka mengenai detail keamanan produknya membuat para ilmuwan khawatir.
Beberapa waktu yang lalu, uji klinis tahap 3 calon vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca sempat dihentikan karena ada relawan yang jatuh sakit.

Kepala eksekutif perusahaan itu mengatakan relawan itu mengalami gejala neurologis serius, tetapi tidak diungkapkan secara terbuka kepada masyarakat.
Dilansir dari New York Times, (14/9/2020), dalam uji klinis di Inggris, AstraZeneca tidak memberikan detail apa pun mengenai kondisi kesehatan pasien.
Perusahaan vaksin lainnya, Pfizer, berniat memperluas uji coba dengan melibatkan ribuan peserta lainnya.
Namun, Pfizer juga memberikan detail mengenai rencananya, termasuk bagaimana menentukan kemanjuran vaksin yang dikembangkannya.
Baca: Satgas Covid-19 Sebut Vaksin Virus Corona Terbaik Saat Ini Adalah 3M
Tidak memberikan detail uji klinis sampai mereka selesai merupakan hal yang biasa bagi perusahan obat-obatan.
Fakta Covid Kraken di Indonesia : Ada 3 Kasus, Ditemukan di Tangerang Selatan, Semua Gejala Ringan |
![]() |
---|
Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes : Biasa Saja, Tak Perlu Tutup Pintu Kedatangan WNA |
![]() |
---|
80 Persen Penduduk Tiongkok Disebut Sudah Pernah Terkena Covid-19 |
![]() |
---|
Tiongkok Akui dalam 5 Pekan Ada 60.000 Orang Meninggal karena Covid-19 |
![]() |
---|
Lula Tuding Staf Pro-Bolsonaro Izinkan Simpatisan Masuk Istana Presiden |
![]() |
---|