Peretas Lakukan Serangan Siber Berskala Besar terhadap Dua Lembaga Penting di Iran

Beberapa badan pemerintahan di Iran kemudian mematikan layanan internet sebagai tindakan pencegahan


zoom-inlihat foto
ilustrasi-hacker-6.jpg
Pixabay/B_A
Ilustrasi peretas. Para peretas melakukan serangan siber terhadap lembaga pemerintahan di Iran.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pejabat senior Iran mengatakan para peretas melakukan serangan siber berskala besar terhadap dua lembaga pemerintahan di Iran pekan ini, tanpa memberi detail tentang target atau pihak yang diduga sebagai pelakunya.

Beberapa badan pemerintahan kemudian mematikan layanan internet untuk sementara sebagai tindakan pencegahan, kata Abolghasem Sadhegi dari Organisasi Teknologi Informasi pemerintah Iran kepada TV pemerintah.

"Serangan siber yang terjadi pada Senin dan Selasa sedang diselidiki," kata Sadhegi, Kamis (15/10/2020), dikutip dari Reuters.

"Serangan itu 'signifikan dan berskala luas'," kata dia menambahkan.

Iran mengatakan sedang dalam situasi siaga tinggi untuk menghadapi serangan siber.

Negara itu pernah menyalahkan Amerika Serikat dan negara lainnya atas serangan siber yang terjadi.

Baca: Microsoft Sebut Peretas China Mata-matai Trump dan Biden, Tiongkok: Justru Kerajaan Hacker adalah AS

Pejabat AS pada Oktober 2019 mengatakan AS melakukan serangan siber terhadap Iran setelah drone menyerang fasilitas perminyakan Arab Saudi.

Ilustrasi peretas
Ilustrasi peretas (Pixabay)

Washington dan Riyadh menyalahkan Teheran atas serangan drone tersebut meski Iran menyangkal terlibat.

AS dan negara-negara Barat lainnya juga menuduh Iran berusaha mengganggu dan masuk ke dalam jaringan mereka.

Berdasarkan sumber yang didapatkan Reuters pada April lalu, selama wabah virus corona, para peretas yang bekerja untuk Iran menargetkan akun surel pribadi staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, Teheran sekali lagi menyangkal adanya keterlibatan.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat sejak 2018.

Baca: AS Sebut Peretas Korea Utara Makin Sering Membobol Bank, Didasari Motif Finansial

Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar tahun 2015.

AS kembali mengenakan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.

Presiden AS Donald Trump berpidato dalam rapat umum untuk mendukung hukum dan ketertiban di Halaman Selatan Gedung Putih pada 10 Oktober 2020 di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berpidato dalam rapat umum untuk mendukung hukum dan ketertiban di Halaman Selatan Gedung Putih pada 10 Oktober 2020 di Washington, DC. (Samuel Corum / Getty Images / AFP)

Microsoft: Peretas China, Rusia, dan Iran Berupaya Serang Pilpres AS 2020

Pihak Microsoft pada Kamis (10/9/2020) mengungkapkan bahwa mereka mendeteksi dan menggagalkan sejumlah peretas Rusia dan China yang berupaya melakukan serangan siber terhadap ratusan organisasi dan orang-orang yang terlibat dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.

Dilansir oleh South China Morning Post, laporan tersebut merupakan peringatan publik paling luas hingga saat ini tentang penyebaran cepat upaya pemerintah asing untuk menggunakan peretas untuk merusak demokrasi AS.

“Para pelakunya termasuk kelompok peretas Rusia yang selaras dengan Kremlin yang pencurian dan kebocoran dokumen rahasia Partai Demokrat membantu melemahkan harapan presiden Hillary Clinton pada 2016,” kata Microsoft.

 Target kali ini termasuk kampanye Trump dan Biden, pejabat administrasi dan berbagai partai nasional dan negara bagian, konsultan politik dan lembaga pemikir, serta kelompok-kelompok seperti German Marshall Fund dan Stimson Center yang mempromosikan kerja sama internasional.

Baca: AS Mendakwa 2 Warga China Setelah Meretas Data Perusahaan Militer dan Penelitian Covid-19 Dunia

“Kegiatan yang kami umumkan hari ini memperjelas bahwa kelompok kegiatan asing telah meningkatkan upaya mereka menargetkan pemilu AS 2020 seperti yang telah diantisipasi,” kata Microsoft dalam sebuah posting blog.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved