Peretas Lakukan Serangan Siber Berskala Besar terhadap Dua Lembaga Penting di Iran

Beberapa badan pemerintahan di Iran kemudian mematikan layanan internet sebagai tindakan pencegahan


zoom-inlihat foto
ilustrasi-hacker-6.jpg
Pixabay/B_A
Ilustrasi peretas. Para peretas melakukan serangan siber terhadap lembaga pemerintahan di Iran.


Pengungkapan itu muncul di tengah perseteruan antara Kongres Demokrat dan pemerintah mengenai apa yang mereka ketahui tentang ancaman asing terhadap pemilu, khususnya tuduhan Demokrat bahwa para pemimpin intelijen Trump gagal memberi tahu publik tentang kegiatan Kremlin.

Demikian pula, Komite Nasional Republik telah diberi tahu bahwa aktor asing telah gagal melakukan upaya untuk menembus teknologi anggota staf kami, kata seorang juru bicara RNC.

Kampanye Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Microsoft juga telah memberi tahu SKDKnickerbocker, salah satu kepala perusahaan komunikasi dan strategi Biden bahwa peretas Rusia tidak berhasil menargetkan jaringannya, kata Reuters pada Kamis pagi menjelang rilis laporan.

Upaya itu juga gagal, dilaporkan Reuters. Perusahaan tidak menanggapi permintaan berkomentar.

Serangan terhadap Stimson Center pertama kali diamati pada Mei lalu, kata juru bicara David Solimini, dan Microsoft memberi tahu lembaga think tank tentang sifat dan sumber pada akhir Juli.

Dia dan juru bicara German Marshall Fund, Sydney Simon, mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa serangan itu berhasil.

Baca: Akun Twitter Bill Gates hingga Barack Obama Diretas, Ini Cara Mengamankan Akun Anda

Christopher Krebs, direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan bahwa temuan Microsoft konsisten dengan pernyataan sebelumnya oleh Komunitas Intelijen tentang berbagai aktivitas cyber berbahaya yang menargetkan kampanye Pemilu AS tahun 2020.

Dilansir oleh AFP, Wakil Presiden Microsoft, Tom Burt menjabarkan bahwa kelompok hacker yang berbasis di Rusia, Strontium, meretas lebih dari 200 organisasi.

Kemudian, kelompok peretas yang berbasis China, Zirconium, disebut berupaya menyerang individu-individu penting yang terkait dengan pemilu, termasuk yang terkait dengan kampanye Joe Biden dan pemimpin penting lainnya di komunitas internasional.

Selain peretas dari China dan Rusia, Microsoft juga mendeteksi serangan siber kelompok peretas yang berbasis di Iran, Phosphorus.

Menurut Microsoft, Phosphorus menargetkan akun pribadi dari orang-orang yang berkaitan dengan kampanye Trump.

(Tribunnewswiki/Amy/Tyo)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved