Pertempuran Tewaskan 59 Orang dan Ditegur Dewan Keamanan PBB: Armenia dan Azerbaijan Tolak Berdamai

Pertempuran Armenia vs Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh telah menewaskan kurang lebih 59 nyawa dan kedua negara belum ingin berdamai.


zoom-inlihat foto
aliyev-y-pashinyan.jpg
azernews.az
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan ketika menghadiri sebuah pertemuan di Muenchen, Jerman.


Tapi, Azerbaijan membantah klaim Armenia tersebut.

Turki menyatakan diri siap mendukung Azerbaijan di medan perang.

Duta Besar Armenia untuk Rusia mengatakan, Turki telah mengirim sekitar empat ribuan pejuang dari Suriah Utara ke Azerbaijan untuk terlibat dalam pertempuran wilayah Nagorno-Karabakh, kantor berita Interfax melaporkan. 

Baca: Kontak Senjata Militer Armenia dan Azerbaijan Kembali Meletus Senin Pagi, 15 Orang Tewas

Sedang Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Senin (28/9/2020), negaranya siap untuk mendukung Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun di medan perang. 

"Hanya ada satu solusi (untuk masalah ini), Armenia menarik diri dari wilayah Azerbaijan yang diduduki."

"Masalah ini tidak akan diselesaikan kecuali penarikan," kata dia seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Pasukan Armenia dan Azerbaijan mengerahkan artileri berat pada Selasa (29/9/2020) dalam pertempuran terbaru di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pasukan lawan berusaha untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dengan meluncurkan serangan balik ke arah Fizuli, Jabrayil, Agdere, dan Terter.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah Pertemuan Kabinet di Kompleks Presiden di Ankara pada 29 Juni 2020.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah Pertemuan Kabinet di Kompleks Presiden di Ankara pada 29 Juni 2020. (Adem ALTAN / AFP)

Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam pernyataan yang Reuters lansir, pada Selasa pagi terjadi pertempuran di sekitar Kota Fizuli dan tentara Armenia menembaki wilayah Dashkesan di perbatasan antara kedua negara, berkilo-kilometer jauhnya dari Nagorno-Karabakh.

Armenia membantah laporan tersebut tetapi melaporkan pertempuran sepanjang malam. Mereka menyatakan, tentara Nagorno-Karabakh menangkis serangan ke beberapa arah di sepanjang garis kontak.

Nagorno-Karabakh adalah daerah yang memisahkan diri dari Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan mendapat dukungan dari Armenia. Mereka memisahkan diri dari Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an, tapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, yang terbesar sejak 2016, telah menghidupkan kembali kekhawatiran atas stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, koridor pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.

Kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat dalam bentrokan pekan ini, dengan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Kontan.co.id berjudul Perang makin sengit, Azerbaijan dan Armenia menolak damai!





Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved