
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dewan Penelitian Kedokteran India pada Selasa, (29/9/2020), mengatakan ada lebih dari 60 juta orang di India yang mungkin sudah terinfeksi virus corona, mengutip hasil studi mengenai jumlah penduduk India yang memiliki antibodi.
Berpenduduk 1,3 miliar jiwa, India saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak kedua di dunia, tepat di belakang Amerika Serikat (AS).
Namun, jumlah infeksi corona bisa jauh lebih banyak, menurut survei serologi terbaru, yakni studi pengujian darah untuk mengetahui keberadaan antibodi tertentu agar dapat memperkirakan jumlah penduduk yang sudah pernah melawan virus.
"Kesimpulan utama dari survei-sero ini adalah satu dari 15 individu yang berumur di atas 10 tahun telah terpapar SARs-CoV-2 per Agustus," kata Direktur Jenderal Dewan Penelitian Kedokteran India, Balram Bhargava, pada konferensi pers Kementerian Kesehatan India, dikutip dari Channel News Asia.
Baca: Balas Serangan Joe Biden, Donald Trump Pertanyakan Data Covid-19 India
Bhargava mengatakan bukti adanya paparan virus corona lebih banyak ditemukan pada penduduk yang tinggal di daerah kumuh perkotaan (15,6 persen) dan daerah perkotaan yang tidak kumuh (8,2 persen).

Sementara di daerah pedesaan, hanya ada 4,4 persen penduduk yang memiliki antibodi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan.
Ada lebih dari 29.000 penduduk di 21 negara bagian yang diuji darahnya pada pertengahan Agustus hingga pertengahan September tahun ini.
Angka ini merupakan lonjakan tajam karena hasil sero pertama pada Mei lalu menunjukkan ada sekitar 0,73 persen (6 juta) penduduk dewasa di India terinfeksi corona.
Studi antibodi lainnya yang dilakukan di Ibu Kota New Delhi dan pusat keuangan, Mumbai, menunjukkan jumlah infeksi besar daripada angka resmi.
Baca: Rekor Baru Dunia, Kasus Covid-19 Harian Tembus 307 Ribu, India Laporkan Kasus Baru Terbanyak
Namun, ilmuwan memperingatkan bahwa tes antibodi harus diperlakukan dengan hati-hati karena tes tersebut juga menangkap adanya paparan virus corona lain, bukan hanya virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

-
Meski Sempat Disebut Vaksin Paling Lemah, Jokowi Resmi Jadi Orang Pertama yang Akan Disuntik Sinovac
-
Nekat Buka Peti Jenazah Positif Covid-19, Keluarga di Bogor Kaget Lihat Jasad Tertukar: Bukan Mama
-
Kasus Aktif Covid-19 Meningkat, Pemprov DKI Jakarta Perpanjang PSBB Transisi hingga 17 Januari
-
Penampakan Goa Wanling, Jadi Tempat Munculnya Covid-19, Kini Ditutup dan Dijaga Ketat
-
Vaksinasi Covid-19 Dilaksanakan Selama 15 Bulan, Sasar 181,5 Juta Jiwa, Dimulai Bulan Ini