TRIBUNNEWSWIKI.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor baru jumlah kasus Covid-19 harian pada Minggu, (13/9/2020).
WHO mencatat ada konfirmasi kasus baru Covid-19 sebanyak 307.930 dalam 24 jam.
Dilansir dari Reuters, (14/9/2020), kenaikan terbesar berasal dari India, Amerika Serikat (AS), dan Brazil.
Ada 5.537 kematian sehingg total kematian akibat Covid-19 menjadi 917.417.
India melaporkan 94,372 kasus baru, diikuti AS dengan 45.523 kasus, dan Brazil dengan 43,718 kasus.
AS dan India sama-sama melaporkan lebih dari 1.000 kematian.
Brasil mencatat ada 874 pasien yang meninggal selama 24 jam terakhir.
Baca: Kluster Penularan Sekolah: 18 Orang Jalani Tes Swab, Pasca 1 Siswi MAN Kota Tegal Positif Covid-19
Rekor kasus harian sebelumnya yang dicatat WHO adalah 306.857 pada 6 September lalu.
WHO melaporkan rekor kematian harian, sebanyak 12.430, pada 17 April lalu.
India saat ini menjadi dengan tambahan kasus harian Covid-19 terbanyak.
Pada pekan lalu, India melaporkan 97,570 kasus dalam sehari dan menjadi rekor dunia baru.
Di beberapa wilayah di negara itu, oksigen medis menjadi langka karena total kasus mencapai 4,75 juta.
Dalam hal jumlah kasus, India hanya kalah dari AS yang mencatat total 6,5 juta kasus.
Menurut analisis Reuters, jumlah infeksi virus corona masih meningkat di 58 negara, termasuk di Argentina, Indonesia, Maroko, Spanyol, dan Ukraina.
Baca: Dampak Pandemi Covid-19: Pertama Kali dalam Sejarah, Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber
Sementara itu, kasus baru di AS mengalami penurunan hingga 44% dari puncaknya pada 16 Juli lalu, yakni sebanyak 77.000 kasus.
Tak hanya AS, Brasil juga mengalami penurunan kasus baru.
Pria Hong Kong Kembali Terinfeksi Virus Corona Setelah Sembuh, Strain-nya Berbeda
Peneliti di Universitas Hong Kong menyatakan seorang pria di Hong Kong kembali terinfeksi virus corona setelah dinyatakan sembuh.
Ini adalah kasus terkonfirmasi pertama pasien terjangkit Covid-19 untuk kedua kalinya.
Dilansir dari Nbcnews, (25/8/2020), hasil penemuan ini menunjukkan bahawa mereka yang pulih dari Covid-19 mungkin hanya memiliki kekebalan jangka pendek.