"L sendiri sebenarnya melakukan isolasi mandiri di rumah karena takut di Rumdin, dan dari Pihak Puskesmas Karanganyar mengizinkan dengan pamantauan ketat,” imbuh.
Sementara itu, menurut Hakam, F saat ini diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumah, karena masih merawat Ibunya yang juga tertular virus dan baru saja pulang dari rumah sakit.
"F ini anak tunggal, jadi tidak punya saudara yang bisa merawat Ibunya," ucap Hakam.
Selain itu, tim Gugus Tugas juga mempertimbangkan dari sisi psikologis.
Baca: Produk Perikanan Indonesia Dilarang Masuk China karena Virus Corona, KKP Angkat Bicara
Baca: Satu Keluarga di Semarang Dievakuasi Pihak Berwajib, Bermula dari Chat WA Ajak Sebar Virus Corona
Sebab, kondisi ibu kandung F diketahui masih kurang stabil, setelah mengetahui suaminya meninggal dunia beberapa hari lalu.
"Jadi masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi, karena isolasi mandiri yang dijalani F dalam pengawasan ketat oleh warga dan pemangku wilayah setempat,” kata dia.
F mengaku ingin menjebak L
Di media sosial juga beredar curhatan F yang mengaku percakapannya di WhatsApp yang viral hanya bermaksud untuk menjebak L.
Pasalnya menurut F, L dan keluarganya tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski sudah dinyatakan positif Covid-19.
F menjelaskan ia ingin mengetahui kemana saja L dan keluarganya itu berpergian.
"Saya dan Pak RT bekerja sama untuk mencari tahu,
Tapi karena mereka tertutup saya berusaha mengeluarkan kata-kata yang bisa menjebak mereka supaya mereka ikut bilang kemana dan dimana," tulis F.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Viral Chat WA Pasien Covid-19 Jalan ke Mal Ingin Tularkan Semua Orang, Wali Kota Semarang Buka Suara