Hal ini karena, kata dia, virus yang disuntikkan kepada relawan sudah dimatikan.
Kusnandi tidak menyebutkan identitas relawan yang terinfeksi tersebut.
"Positifnya bukan (dari vaksin). Kalau vaksin kan yang disuntikkan virus yang mati. Dia jalan-jalan ke Semarang," katanya.
Sebenarnya, kata dia, yang tidak boleh menjadi relawan adalah mereka yang pernah terpapar Covid-19.
Namun, jika sudah mendapat suntikan vaksin dan positif Covid-19, langkah selanjutnya adalah melakukan penyuntikan ulang.
"Kalau di masyarakat memang kalau positif pertama kali itu gak boleh ikut, tapi pemantauan itu kalau dia positif dari mana-mana kita ulang (penyuntikan) dan kita pantau," ucapnya.
Kusnandi mengimbau agar para relawan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah disuntik vaksin.
Berdasarkan ketentuan, kata dia, relawan tak boleh keluar kota dan menjaga kondisi tubuh dan imunitas.
"Relawan tetap mesti physical distancing dan cuci tangan dan pakai masker," katanya.
(Tribunnewswiki/Tyo/Kontan/Abdul Basith Bardan/Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)
Artikel Ini telah tayang di Kontan dengan judul "Jokowi sebut penanganan wabah virus corona di Indonesia berbeda, kenapa?" dan "Satu Relawan Vaksin Covid-19 di Bandung Positif Corona, Harus Disuntik Vaksin Lagi"