Jokowi Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Tak Bisa Disamakan dengan Negara Lain

Jokowi mengatakan pemahaman mengenai penyebaran Covid-19 sangat penting dalam menangani pandemi


zoom-inlihat foto
jokowi-covid-19.jpg
TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo saat meninjau perkembangan penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Jokowi pada Senin, (14/9/2020), mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak bisa disamakan dengan penanganan di negara lain.


WHO melaporkan rekor kematian harian, sebanyak 12.430, pada 17 April lalu.

India saat ini menjadi dengan tambahan kasus harian Covid-19 terbanyak.

Pada pekan lalu, India melaporkan 97,570 kasus dalam sehari dan menjadi rekor dunia baru.

Di beberapa wilayah di negara itu, oksigen medis menjadi langka karena total kasus mencapai 4,75 juta.

Dalam hal jumlah kasus, India hanya kalah dari AS yang mencatat total 6,5 juta kasus.

Menurut analisis Reuters, jumlah infeksi virus corona masih meningkat di 58 negara, termasuk di Argentina, Indonesia, Maroko, Spanyol, dan Ukraina.

Sementara itu, kasus baru di AS mengalami penurunan hingga 44% dari puncaknya pada 16 Juli lalu, yakni sebanyak 77.000 kasus.

Tak hanya AS, Brasil juga mengalami penurunan kasus baru.

Baca: Ahli Virus dari China Ini Sebut Covid-19 Bermula dari Buatan Manusia, Mengklaim Punya Bukti Ilmiah

Relawan Uji Klinis Vaksin Terkena Covid-19

Satu relawan uji klinis vaksin Covid-19 asal Bandung terinfeksi virus corona.

Sebelum dinyatakan positif terjangkit Covid-19, dia sudah suntikan vaksin buatan Sinovac dan kemudian pergi ke Semarang.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Tahap 3 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Kusnandi Rusmil.

Dilansir dari Tribun Jabar, relawan tersebut dinyatakan positif terkena Covid-19 setelah menjalani tes swab.

Kendati sudah terkena Covid-19, Kusnandi mengatakan relawan tersebut akan kembali disuntik vaksin.

"Jadi dia sudah disuntik pertama kali (tidak diketahui apakah vaksin atau placebo), kemudian pergi (ke Semarang), pas pulang dicek lagi swab-nya positif," ujar Kusnandi, dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020), dikutip dari Tribun Jabar.

Dikutip dari Kompas, Kusnandi mengatakan pada kunjungan suntikan kedua, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.

Kemudian, esok harinya, relawan menjalani program tes swab lantaran sempat bepergian ke luar kota.

Pemeriksaan itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat.

Baca: Viral Foto Zona Hitam Jakarta Tunjukkan Covid-19 Lebih dari 100 Kasus, Ini Tanggapan Pemprov DKI

Ternyata hasilnya, relawan itu positif terpapar Covid-19. Kini relawan itu menjalani isolasi mandiri dan dipantau secara ketat.

Kusnandi mengatakan relawan itu terkena Covid-19 bukan karena disuntik vaksin buatan Sinovac.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved